Hadapi 2024, Begini Strategi Pupuk Indonesia

Pupuk Indonesia punya tugas distribusikan pupuk subsidi

Jakarta, IDN Times - Sejumlah peluang dan tantangan signifikan bakal dihadapi industri pupuk nasional pada 2024. Namun, PT Pupuk Indonesia (Persero) terus berkomitmen mendukung peningkatan produktivitas pertanian dan menjaga ketahanan pangan nasional sambil mendorong transformasi hijau di industri pupuk tanah air.

Pergeseran musim tanam yang disebabkan oleh El Nino memengaruhi tren permintaan dan stabilitas harga pasar. Meski begitu, Pupuk Indonesia telah memastikan pemenuhan kebutuhan pupuk nasional dengan kinerja produksi terbaik.

"Tahun ini, kami akan terus menjalankan mandat dari pemerintah, yakni membantu petani dengan penyediaan pupuk, menjaga ketahanan pangan, dan sambil terus melakukan transformasi bisnis yang lebih rendah karbon dan berkelanjutan," ujar Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi dalam pernyataan resmi kepada IDN Times, Jumat (12/1/2024).

1. Alokasi anggaran pemerintah untuk pupuk subsidi

Hadapi 2024, Begini Strategi Pupuk IndonesiaIlustrasi Modal. (IDN Times/Aditya Pratama)

Pada 2024, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp26 triliun untuk pupuk subsidi sebesar 4,7 juta ton guna memenuhi kebutuhan pupuk pada musim tanam pertama.

Selanjutnya, pemerintah berencana menambah kuota subsidi pupuk senilai Rp14 triliun. Tambahan alokasi ini bisa dimanfaatkan petani pada musim tanam kedua 2024.

"Pupuk Indonesia berkomitmen menjalankan mandat dari pemerintah dengan memastikan produksi dan distribusi pupuk berjalan dengan maksimal. Berbagai peningkatan efisiensi dan kapasitas dilakukan di sejumlah pabrik anak perusahaan, dan digitalisasi distribusi pupuk dimarakkan," beber Rahmad.

Baca Juga: Ganjar: Petani Sudah Menjerit, Pupuk Subsidi Kurang!

2. Pogram Gebyar Diskon Pupuk

Hadapi 2024, Begini Strategi Pupuk IndonesiaPupuk Indonesia Hannovermesse 2023. (dok. Humas Pupuk Indonesia)

Sejumlah inovasi dan inisiatif Pupuk Indonesia selama 2023 dan 2024 pun bakal terus digalakkan dalam mendukung pemerintah untuk memastikan percepatan tanam.

Salah satunya adalah Program Gebyar Diskon Pupuk di 30 kota yang tersebar di Indonesia. Rahmad mengatakan, tujuan dari program ini adalah untuk memberikan kemudahan akses pupuk nonsubsidi dengan harga terjangkau, terutama bagi kelompok tani yang belum termasuk sebagai penerima pupuk subsidi.

"Kami juga akan terus menggalakkan berbagai program yang dapat memacu produktivitas pertanian tanah air, salah satunya melalui program Gebyar Diskon Pupuk. Lewat program ini, kami berharap petani bisa mendapatkan kemudahan bukan hanya dari ketersediaan pupuk, tetapi juga dari sisi keterjangkauan dan pemerataan akses lewat kerjasama dengan Kementerian Pertanian, ," kata Rahmad.

Adapun dampak positif dari subsidi ini akan terfokus pada peningkatan produktivitas pertanian yang diperkirakan mencapai sebesar 8 persen untuk tanaman padi.

3. Kinerja Pupuk Indonesia selama 2023

Hadapi 2024, Begini Strategi Pupuk IndonesiaPupuk produksi Petrokimia Gresik, anak usaha PT Pupuk Indonesia. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Per Desember 2023, Pupuk Indonesia memiliki kinerja produksi yang cukup baik, yaitu mencapai 18,73 juta ton, terdiri dari 7,71 juta ton Urea, 3,07 juta ton NPK, 824,1 ribu ton pupuk lainnya, dan non pupuk sebesar 7,13 juta ton (amonia, asam sulfat, asam fosfat, dan lainnya).

Pupuk Indonesia juga memberikan kontribusi yang sangat positif dalam pemenuhan pupuk subsidi, yaitu menyalurkan 100% dari jumlah yang telah ditetapkan. Ini mencerminkan dedikasi perusahaan untuk mendukung petani dan memastikan ketersediaan pupuk yang memadai bagi pertanian nasional.

"Alhamdulillah, Pupuk Indonesia telah berhasil menutup 2023 dengan pencapaian kinerja produksi yang positif. Tentunya hal ini dapat tercapai atas dukungan seluruh insan, baik di holding maupun anak-anak perusahaan," ujar Rahmad.

Ada juga proyek-proyek pengembangan kapasitas produksi, seperti Proyek Pusri IIIB, PSN Kawasan Industri Fakfak, dan pengembangan pabrik pupuk NPK di Anak Perusahaan adalah salah satu langkah strategis Pupuk Indonesia agar dapat memenuhi kebutuhan pupuk nasional.

Selain itu, Pupuk Indonesia juga mendukung hilirisasi industri pertanian dan petrokimia hijau berkelanjutan sebagai bagian dari kontribusi terhadap keberlanjutan dan kemandirian sumber daya alam.

Upaya tersebut mencakup peningkatan produk dan solusi pertanian yang berorientasi pada konsumen, melanjutkan hilirisasi dan inisiatif substitusi impor melalui pembangunan pabrik baru untuk Amonium Nitrat, Soda Ash, dan Metanol.

Persiapan pengembangan industri amonia hijau dan rencana penyusunan Final Investment Decision (FID) untuk industri Clean Amonia menunjukkan langkah progresif perusahaan dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan.

Pencapaian penurunan emisi karbon sebesar 1,55 juta ton, melampaui target sebelumnya pada tahun 2023, menandai komitmen Pupuk Indonesia untuk mengurangi dampak lingkungan.

Pupuk Indonesia sendiri merupakan produsen pupuk terbesar di APAC & MENA (Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika Utara). Didukung lima kawasan industri pupuk, termasuk di dalamnya 15 pabrik urea, 16 pabrik NPK, 3 pabrik ZA, dan fasilitas produksi pupuk lainnya.

Pupuk Indonesia berkomitmen untuk memastikan pemenuhan pupuk nasional, dengan distribusi yang efisien dan adil bagi para petani.

“Komitmen kami tidak hanya terletak pada produksi pupuk, tetapi pada peran strategis kami sebagai mitra pertanian Indonesia. Dengan inovasi dan keberlanjutan, kami siap berkontribusi pada pertanian yang lebih produktif dan berkelanjutan untuk masa depan Indonesia yang lebih baik,” tutup Rahmad.

Baca Juga: Pupuk Kaltim Pastikan Stok Pupuk Aman Hadapi Musim Tanam

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya