Hindari Dividend Trap, Analis Sarankan Gak Beli Saham Ini

Saham ICBP jadi jagoan di sektor barang konsumsi

Jakarta, IDN Times - Head of Retail Research Sinarmas Sekuritas, Ike Widiawati menyebutkan saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) berpotensi memberikan jebakan dividen alias dividend trap bagi para pemegang sahamnya. Padahal UNVR merupakan salah satu emiten yang terdapat dalam daftar IDX High Dividend 20.

Maka dari itu, Ike tidak menyarankan investor atau trader untuk membeli saham UNVR demi menghindari jebakan dividen tersebut.

"Unilever dia masuk di indeks high dividend 20, tapi jujur kita gak rekomendasi untuk saham Unilever karena dari sisi kinerja keuangannya ini dia mengalami penurunan. Kalau misalnya kinerjanya menurun, kita agak worry pada saat bagi dividen ex date, harga sahamnya malah turun, turun, turun, turun, turun, itu kan namanya dividend trap," kata Ike dalam Webinar Market Outlook SinarMas Sekuritas, dikutip Selasa (6/2/2024).

Baca Juga: Dear Investor, Awas Jebakan Dividen Saham Emiten Batu Bara!

1. ICBP jadi andalan

Hindari Dividend Trap, Analis Sarankan Gak Beli Saham Iniilustrasi dividen (IDN Times/Esti Suryani)

Ike mengatakan, saham emiten barang konsumsi memang menjadi sektor yang berpotensi paling kecil memberikan dividend trap untuk para pemegang sahamnya.

"Jadi kalau misalnya di rating sejauh ini yang the best perbankan, yang kedua itu ada retail dan barang konsumsi, yang ketiga batu bara karena untuk retail dan barang konsumsi kita bisa buy and hold jangka menengah, jadi jangka menengah ini masih oke lah," ujar dia.

Salah satu saham yang menurut Ike punya prospek cerah di sektor barang konsumsi adalah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP). Menurut Ike, sisi fundamental dan industri ICBP cukup kuat pada tahun ini.

"ICBP ini dari sisi laporan keuangannya dia bagus banget dan di tahun 2024 ini juga dia masih ada prospek untuk mengalami pertumbuhan dari sisi bisnisnya," katanya.

Baca Juga: Musim Pembagian Dividen, Analis Ingatkan Dividend Trap

2. Untuk jangka menengah

Hindari Dividend Trap, Analis Sarankan Gak Beli Saham IniDirektur PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Axton Salim dalam diskusi panel First Movers Coalition for Food (FMC4Food). (dok. Indofood)

Kendati begitu, Ike menyarankan investor/trader jangan terlalu lama menahan saham ICBP. Menurutnya, saham ICBP tidak cocok ditahan untuk jangka panjang.

Ika menambahkan bahwa saham ICBP memiliki tren meningkat jika ditahan selama periode jangka menengah.

"Untuk yang ICBP ini masih bagus ya teman-teman, tren jangka menengahnya ini masih bullish. Kenapa gak di-hold jangka panjang? Karena ini relate sama daya beli ya. Daya beli ini kan kadang-kadang suka berubah dan lain-lain, makanya untuk ICBP ini memang jadi salah satu top saham yang kita rekomendasiin, cuma bukan untuk di-hold jangka panjang ya," tutur dia.

 

3. Waspadai dividend trap

Hindari Dividend Trap, Analis Sarankan Gak Beli Saham IniDirektur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), Sunarso dalam Brilian Fest 2023 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (17/12/2023). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Sebelumnya diberitakan, dividend trap alias jebakan dividen berpotensi terjadi ketika musim pembagian dividen yang biasanya berlangsung pada awal tahun seperti saat ini. Untuk menghindar dari dividend trap tersebut, selain saham dari sektor barang konsumsi, saham-saham perbankan bisa menjadi solusi bagi para investor atau trader.

Ike menyatakan bahwa emiten-emiten perbankan punya prospek cerah pada tahun ini. Hal itu membuat saham-saham perbankan tidak akan memberikan dividend trap buat para pemegang sahamnya.

"Saham-saham perbankan ini kami berikan warna biru karena fundamentalnya bagus dan sektornya solid. Untuk tahun 2024, prospek sahamnya terus mengalami pertumbuhan," ujar Ike.

Setidaknya ada empat bank yang berpotensi tidak memberikan dividend trap bagi para pemegang sahamnya.

Keempat bank tersebut, yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).

"Secara jangka panjang untuk saham perbankan, kita lihat di sini dari sisi dividend trap apakah akan terjadi pada saham-saham ini kemungkinannya kecil, relatif aman," kata Ike.

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya