IHSG Jeblos Lagi ke Zona Merah, 10 Saham Ini Justru Merekah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali terjun bebas ke zona merah pada perdagangan, Kamis (27/1/2022) pagi. IHSG dibuka melemah 14 poin ke level 6.586,8.
Berdasarkan pantauan IDN Times, data RTI pukul 09.15 WIB menunjukkan IHSG belum bisa keluar dari zona merah sejak pembukaan. IHSG terpantau masih betah di zona merah, tak bisa keluar dari level 6.580-an dan bahkan sempat menyentuh level 6.570-an.
Sebelumnya pada perdagangan Rabu (26/1/2022) sore, IHSG ditutup menguat 32,6 poin atau 0,50 persen ke level 6.600,8.
Baca Juga: 5 Saham Naik 8 Persen Lebih Saat IHSG Labil Seharian
1. Pergerakan IHSG pagi ini
Dilansir dari RTI, per pukul 09.15 WIB, level terendah IHSG pada pagi ini adalah 6.570,7, sedangkan level tertingginya sempat menyentuh posisi 6.589,3.
Secara keseluruhan, investor membukukan transaksi sebesar Rp1,274 triliun dengan volume transaksi yang diperjualbelikan sebesar 2,828 miliar lembar saham, dengan frekuensi sebanyak 171 ribu kali.
Selain itu, sebanyak 194 saham menguat, 215 saham melemah, dan 189 saham stagnan alias tidak mengalami perubahan.
2. Pergerakan indeks saham
Pelemahan IHSG pada pembukaan perdagangan hari ini turut diikuti oleh melemahnya beberapa mayoritas saham unggulan seperti berikut:
LQ45 dibuka melemah 0,30 persen ke level 944,015
IDX30 dibuka melemah 0,32 persen ke level 505,639
IDX80 dibuka melemah 0,33 persen ke level 131,675
Editor’s picks
IDXESGL dibuka melemah 0,40 persen ke level 135,831
IDXQ30 dibuka melemah 0,39 persen ke level 148,472
3. Saham yang menguat pagi ini
Berdasarkan data RTI, ada sejumlah saham yang menunjukkan penguatan pada pagi ini dan bisa dijadikan sebagai watchlist para investor. Berikut di antaranya:
PT Indo Komoditi Korpora Tbk (INCF)
PT Indo Pureco Pratama Tbk (IPPE)
PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS)
PT Berkah Beton Sedaya Tbk (BEBS)
PT Bumi Resources Tbk (BUMI)
PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY)
PT Central Proteina Prima Tbk (CPRO)
PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP)
PT OBM Drilchem Tbk (OBMD)
PT Sinergi Inti Plastindo Tbk (ESIP)
Baca Juga: Jangan Salah, Ini 6 Perbedaan Reksadana Saham dan Investasi Saham