Kerugian Bukalapak Susut 95,8 Persen pada Kuartal-I 2024 

BUKA juga raih EBITDA positif

Jakarta, IDN Times - PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mampu menyusutkan rugi bersih hingga 95,8 persen pada kuartal-I 2024 menjadi Rp41,96 miliar dibandingkan periode sama sebelumnya yang mencapai Rp1 triliun.

Keberhasilan Bukalapak menciutkan rugi bersihnya tidak lepa dari peningkatan pendapatan perseroan selama tiga bulan pertama 2024 dengan EBITDA yang disesuaikan positif serta kenaikan margin kontribusi.

"Pencapaian pada kuartal pertama ini adalah salah satu momen penting dalam sejarah BUKA. Untuk pertama kalinya, kami meraih keuntungan berbasis EBITDA yang Disesuaikan per kuartal sepanjang tiga bulan pertama di tahun 2024. Hasil yang luar biasa ini dicapai melalui pertumbuhan pendapatan yang kuat, take rate yang terus meningkat, terutama di segmen Online to Offline (“O2O”) serta upaya pengendalian biaya operasional yang efektif," ujar Presiden Bukalapak, Teddy Oetomo dalam keterangan resminya, Selasa (30/4/2024).

1. Kinerja lain BUKA selama kuartal-I 2024

Kerugian Bukalapak Susut 95,8 Persen pada Kuartal-I 2024 IDN Times/Debbie Sutrisno

Kemudian Teddy menambahkan, pendapatan inti (dihitung sebagai laba bersih yang dilaporkan tidak termasuk keuntungan/kerugian investasi, nilai tukar, goodwill, dan non-recurring items) mencapai Rp185 miliar.

Capaian itu meningkat pesat dibandingkan kerugian Rp117 miliar yang dialami Bukalapak pada kuartal pertama tahun lalu.

“Basis modal, rasio modal, dan neraca keuangan BUKA tetap kuat dengan kas, setara kas, dan investasi likuid senilai Rp19,1 triliun,” ucap Teddy.

Baca Juga: Meski Pendapatan Naik 23 Persen, Bukalapak Tetap Rugi Rp1,38 Triliun

2. Pendapatan BUKA tumbuh 16 persen

Kerugian Bukalapak Susut 95,8 Persen pada Kuartal-I 2024 Ilustrasi pertumbuhan bisnis. (IDN Times/Aditya Pratama)

Selain itu, Bukalapak juga turut mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 16 persen yoy pada kuartal-I 2024 menjadi Rp1,16 triliun dibandingkan kuartal-I 2023 yang hanya Rp1 triliun, dengan peningkatan pertumbuhan sebesar 24 persen dibandingkan periode sama tahun lalu di segmen O2O.

“Pertumbuhan segmen O2O yang sangat baik ini didorong oleh optimalisasi dari portofolio produk yang ditawarkan dan peningkatan ragam layanan dengan cakupan lebih luas untuk Mitra sehingga mendukung kesuksesan Mitra yang terus berlanjut,” ujar Teddy.

Dia menambahkan, sekitar 64 persen dari Total Processing Value (“TPV”) berasal dari luar wilayah Tier 1 di Indonesia yang membuat BUKA terus melihat pertumbuhan kuat dalam semua penetrasi all-commerce dan tren digitalisasi di antara toko ritel mikro offline. Adapun segmen O2O sendiri mewakili 55 persen pendapatan BUKA pada kuartal-I 2024.

“Margin kontribusi BUKA secara keseluruhan, dihitung sebagai laba kotor setelah biaya penjualan dan pemasaran, meningkat dari Rp104 miliar di kuartal pertama 2023 ke Rp124 miliar di kuartal pertama 2024. Margin kontribusi oleh segmen O2O sebagai persentase dari TPV naik 23 basis poin dari -0,10 persen dan kembali membawa angka positif untuk kedua kalinya sebesar 0,13 persen di kuartal pertama 2024,” tutur Teddy.

3. Strategi Bukalapak pada sisa tahun 2024

Kerugian Bukalapak Susut 95,8 Persen pada Kuartal-I 2024 Bukalapak mencatat pencapaian bersejarah dengan mencatat EBITDA positif pada Kuartal I-2024 untuk pertama kalinya

Selanjutnya, Teddy mengatakan bahwa pondasi kuat ekonomi makro dan kepercayaan konsumen yang tinggi membawa Bukalapak ke momentum positif pada awal 2024 dengan tren bisnis menuju ke arah lebih baik.

Teddy pun menyatakan, perseroan mengharapkan pendapatan bisa meningkat antara 15-20 persen yoy menjadi setidaknya Rp5,1 triliun, dengan EBITDA yang Disesuaikan diharapkan melebihi Rp200 miliar pada 2024.

“Model bisnis ini akan terus dijalankan dan dengan menerapkan prinsip kehati-hatian, kami terus berinvestasi dalam berbagai peluang pertumbuhan yang akan meningkatkan skala bisnis serta pendapatan dan margin dari waktu ke waktu,” ucap Teddy.

Dengan menitikberatkan pada empat divisi, yakni Mitra, mobile & console game, ritel O2O, dan layanan keuangan, Teddy berkomitmen agar Bukalapak memberikan yang terbaik dalam layanan bagi pelanggan sebagai kunci pertumbuhan.

Hal ini dilakukan melalui investasi dan inovasi dalam proposisi nilai pelanggan, menawarkan berbagai pilihan, pengalaman pengguna yang lebih baik di aplikasi, dan opsi pengiriman yang lebih baik. 

:Penting bagi kami untuk terus menjaga kedisiplinan dalam hal biaya. Terdapat penurunan signifikan dalam biaya umum dan administrasi pada kuartal pertama, turun 36 persen QoQ menjadi Rp208 miliar. Investasi di bidang teknologi adalah komponen utama dalam mendorong efisiensi biaya. Digitalisasi ini membantu kami untuk terus meningkatkan pengalaman pengguna kami dan mengurangi waktu eksekusi transaksi,” papar Teddy.

Selain upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan efisiensi ditambah pertumbuhan yang stabil, Bukalapak juga memiliki posisi modal kuat dengan kas, setara kas, dan investasi likuid, termasuk obligasi pemerintah dan reksa dana senilai Rp19,1 triliun per tanggal 31 Maret 2024

Neraca yang kuat memungkinkan perusahaan untuk berinvestasi dalam inovasi, memperluas pasar, mendiversifikasi produk, dan meningkatkan skala operasi di waktu yang tepat.

"Kesabaran dan kerja keras kami telah membuahkan hasil melalui pencapaian target positif EBITDA yang Disesuaikan yang ditetapkan dan diumumkan lebih dari dua tahun lalu. Kemampuan untuk mengiringi pertumbuhan tersebut dengan pengembangan infrastruktur yang sesuai sehingga BUKA memiliki pondasi yang sangat kuat dan membentuk BUKA menjadi perusahaan yang lebih baik, lebih kuat, dan dapat memberikan penawaran beragam,” tutur Teddy.

“Profitabilitas telah menjadi prioritas dibandingkan pertumbuhan. Menciptakan pertumbuhan yang menguntungkan secara berkelanjutan dan menciptakan nilai nyata sambil mengoptimalkan operasi dan menjaga disiplin keuangan adalah fokus utama tim manajemen di tahun-tahun mendatang," sambung dia.

Baca Juga: Ada Peran Founder Bukalapak Di balik Berdirinya eFishery

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya