Dibayangi Ketidakpastian, Ekonomi RI Diprediksi Mentok 3,5 Persen

Gelombang II pandemik COVID-19 ganggu pertumbuhan ekonomi RI

Jakarta, IDN Times - Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi domestik pada akhir 2021 kurang dari empat persen.

Hal itu tak terlepas dari gelombang kedua pandemik COVID-19 yang menyerang Indonesia dan diikuti adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang telah berjalan selama dua minggu ini.

"Pertumbuhan ekonomi full year 2021 antara 2,5 hingga 3,5 persen akibat potensi ketidakpastian ekonomi menghambat pemulihan ekonomi sehingga pertumbuhannya tidak bisa tinggi apalagi menjadi seperti yang diproyeksikan pemerintah," ujar Direktur Eksekutif CORE Indonesia, Mohammad Faisal, dalam diskusi secara virtual, Selasa (27/7/2021).

Baca Juga: Ada PPKM Darurat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Q3 Mungkin Melemah

1. Pertumbuhan ekonomi 2021 tidak terlalu rendah

Dibayangi Ketidakpastian, Ekonomi RI Diprediksi Mentok 3,5 PersenIlustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Kendati tidak sama dengan proyeksi pemerintah, Faisal menganggap proyeksi pertumbuhan ekonomi 2021 yang dikeluarkan pihaknya tidaklah terlalu rendah.

Setidaknya ada dua faktor yang membuat pertumbuhan ekonomi 2,5-3,5 persen pada akhir tahun nanti tidak terlalu rendah.

"Satu, tahun lalu memang basisnnya minus sehingga secara year on year meningkat. Kedua dari sisi ekspor secara luar biasa pertumbuhannya mampu meredam kontraksi atau perlambatan pada sisi konsumsi rumah tangga," tutur Faisal.

Baca Juga: Tanpa Lockdown, Pertumbuhan Ekonomi Bisa Negatif hingga Akhir Tahun

2. Pertumbuhan ekonomi kuartal III dan IV lebih rendah dibandingkan kuartal II

Dibayangi Ketidakpastian, Ekonomi RI Diprediksi Mentok 3,5 PersenIlustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Adapun, secara kuartalan, Faisal menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi pada kuartal III dan IV 2021 diprediksi akan lebih rendah ketimbang kuartal II 2021.

Faisal memproyeksikan pertumbuhan ekonomi kuartal II 2021 ada di kisaran 4,5 hingga 5,5 persen. 

"Ini artinya pertama kali terjadi positif sejak kuartal II 2020, kemudian kalau kita lihat di kuartal III dan IV ketidakpastian kembali meningkat sehingga range-nya menjadi semakin lebar. Prediksinya bisa antara 3 persen hingga 4,5 persen, tetapi yang jelas lebih rendah dibandingkan kuartal II," ujar dia.

3. Pemerintah pede pertumbuhan Indonesia bisa 4,5 persen

Dibayangi Ketidakpastian, Ekonomi RI Diprediksi Mentok 3,5 PersenIlustrasi Pertumbuhan Ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Sebelumnya diberitakan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, memprediksi perekonomian Indonesia sepanjang 2021 tumbuh 3,7 hingga 4,5 persen. Airlangga mengatakan, prediksi ini masih akan menyesuaikan penanganan pandemik COVID-19.

Lebih lanjut, Airlangga mengatakan pertumbuhan ekonomi sepanjang 2021 ini masih bergantung dengan penanganan varian delta.

"3,7 sampai 4,5 persen itu full year 2021, masih skenario ya. Jadi, kami masih monitor juga perkembangan COVID-19 ini, kapan yang varian itu bisa tertangani," kata Airlangga dalam konferensi pers virtual, Senin (5/7/2021).

Sementara untuk kuartal II-2021, Airlangga masih meyakini perekonomian Indonesia bisa tumbuh hingga 7 persen. Sementara itu, pada kuartal I-2021 perekonomian Indonesia masih minus 0,74 persen.

"Tentu, pemerintah melihat di kuartal II ini, angka 7 persen itu masih bisa dicapai," ujar dia.

Baca Juga: BKPM: Menahan Izin Berarti Menahan Pertumbuhan Ekonomi

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya