Kisah Fadhilah, dari PR Holding BUMN Pangan ke Holding RS BUMN

Fadhilah lama berkarier menjadi Corporate Communication

Jakarta, IDN Times - Peran praktisi komunikasi dalam sebuah perusahaan, terutama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) banyak menghadapi tantangan. Hal itu terutama dalam membentuk opini kepada masyarakat.

Itupun disadari oleh Fadhilah, sosok yang banyak meraup pengalaman sebagai praktisi komunikasi di perusahaan pelat merah.

Setelah bergelut dalam merancang dan mengimplementasikan strategi komunikasi publik di BUMN sektor pangan, Fadhilah pun kini mengalihkan fokus untuk menangani strategi komunikasi di Grup Pertamina sektor kesehatan sebagai Corporate Communication Manager PT Pertamina Bina Medika IHC alias Holding RS BUMN.

“Fungsi PR sebagai jembatan komunikasi di perusahaan berperan penting. Oleh karenanya, penting berkolaborasi dan bersinergi bersama-sama meningkatkan ekosistem kesehatan di Indonesia,” ucap Fadhilah dalam pernyataannya, dikutip Senin (14/8/2023).

Baca Juga: Kementerian BUMN Minta Tambahan PMN Rp25 Triliun buat BUMN Karya

1. Dari sektor pangan ke sektor kesehatan

Kisah Fadhilah, dari PR Holding BUMN Pangan ke Holding RS BUMNGedung Kementerian BUMN. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Sebelum beralih karier ke Holding RS BUMN, Fadhilah merupakan AVP Komunikasi Korporasi BUMN Holding Pangan ID FOOD.

Di sana dia bertugas pada saat proses pengholdingan, launching BUMN Holding Pangan hingga pasca pengholdingan. Tugasnya adalah untuk menjaga opini dan reputasi korporasi terutama tantangannya dalam menghadapi sorotan publik mengenai pangan.

Kepindahannya sejalan dengan sorotan Presiden Joko "Jokowi" Widodo beberapa waktu lalu terhadap sektor kesehatan. Sorotan itu disebabkan banyak masyarakat Indonesia yang masih berobat keluar negeri dan berdampak pada devisa negara.

Sebelum di Pertamina Group, Fadhilah memulai kariernya di sektor perbankan dan asuransi hingga sektor pangan. Di antaranya sebagai Corporate Communication di Bumiputera Group mulai Maret 2005 hingga Desember 2015.

Kemudian posisi yang sama selama tiga tahun di Kresna Financial Group periode Desember 2015 hingga Maret 2019. Lalu menjadi Kepala Departemen Humas Perum Perikanan Indonesia periode Maret 2019 hingga April 2021.

Terakhir pada April 2021 - Mei 2023 sebagai AVP Komunikasi dan Relasi Korporasi di PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)/Holding Pangan ID FOOD.

Baca Juga: Di Depan Erick, Ketua KADIN Sebut Kerja Sama BUMN-Swasta Kurang Untung

2. Tugas praktisi komunikasi

Kisah Fadhilah, dari PR Holding BUMN Pangan ke Holding RS BUMNCorporate Communication Manager PT Pertamina Bina Medika IHC, Fadhilah (dok. Pertamina Bina Medika IHC)

Berkaitan dengan hal itu, Fadhilah menjelaskan bahwa praktisi komunikasi perlu menyelaraskan strategi komunikasi. Mulai dari menyusun riset humas dalam organisasi dan menentukan strategi komunikasi dari hasil riset tersebut.

"Kemudian barulah strategi diimplementasikan kepada stakeholders melalui beberapa taktik. Di era saat ini, corporate communications harus mampu memetakan stakeholders. Di samping itu corporate communications harus meningkatkan taktik dalam kerangka komunikasi," ujarnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan semua itu untuk mencapai tujuan komunikasi yang sudah ditetapkan di awal.

3. Tantangan praktisi komunikasi

Kisah Fadhilah, dari PR Holding BUMN Pangan ke Holding RS BUMNilustrasi Public Relations harus cantik (pexels.com/visualtagmx)

Di sisi lain, tak dapat dimungkiri tantangan PR dalam mempertahankan reputasi perusahaan beragam. Dia mengatakan, corporate communications perlu menjaga hubungan dengan stakeholders, mempersiapkan crisis center, dan mempersiapkan crisis communication plan sebagai mitigasi risiko.

“Mitigasi ini untuk menentukan apakah krisis komunikasi tersebut masuk dalam kategori low hazard, medium hazard, atau high hazard,” ucap Fadhilah.

Baca Juga: BUMN Karya Diterpa Masalah, Pembangunan IKN Terganggu?

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya