Kisruh Rempang, Bahlil: Setiap Mau Membangun Besar di Batam, Ada Aja!

Bahlil indikasikan negara lain tak mau lihat Indonesia maju

Jakarta, IDN Times - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, menganggap kisruh di Pulau Rempang sebagai cobaan dalam membangun investasi Batam. Dia pun tak habis pikir mengapa kerap ada kejadian tiap kali ingin membangun suatu hal besar di wilayah tersebut.

Hal itu diungkapkan Bahlil kala menghadiri Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (13/9/2023).

"Saya mau tanya ke kalian deh, bapak ibu terhormat dulu waktu kita zamannya BP Batam ini dibuat dijadikan kawasan mengimbangi Singapura apa sih yang terjadi sekarang? Harusnya kita berpikir ada apa di balik ini semua? Setiap kita mau membangun besar di sana ada aja, ada aja," tutur Bahlil.

Baca Juga: Selesaikan Konflik Rempang, Menteri Bahlil Pastikan Pemerintah Adil

1. Bahlil indikasikan negara lain tak mau lihat Indonesia maju

Kisruh Rempang, Bahlil: Setiap Mau Membangun Besar di Batam, Ada Aja!Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. (dok. Humas Kementerian Investasi)

Atas hal tersebut, Bahlil menduga ada pihak-pihak di luar Indonesia yang tidak ingin melihat RI jadi negara maju. Oleh karena itu, jalan menuju investasi besar di Batam selalu terjal dan tidak pernah mulus.

Bahlil pun mengaku sempat melihat video di TikTok ada orang asing yang ikut campur kisruh di Rempang.

"Itu sudah viral lho ada bule yang ngomong-ngomong tentang itu, itu viral di TikTok, itu merisaukan kita juga ngapain dia bule ngurusin negara kita. Ada apa itu," katanya.

2. Kisruh terjadi karena komunikasi kurang baik dengan warga

Kisruh Rempang, Bahlil: Setiap Mau Membangun Besar di Batam, Ada Aja!Ribuan warga berunjuk rasa terkait rencana pengembangan Pulau Rempang dan Galang menjadi kawasan ekonomi baru di Kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (23/8/2023). (ANTARA FOTO/Teguh Prihatna)

Kisruh yang terjadi di Pulau Rempang, Batam disebut Bahlil tidak lepas dari buruknya komunikasi yang terjadi dengan warga sekitar.

Hal itu yang kemudian jadi alasan Presiden Joko "Jokowi" Widodo memerintahkan Bahlil untuk turun langsung membereskan masalah di Rempang.

"Dugaan saya yang pertama karena memang sosialisasinya belum berjalan dengan baik, harus diakui dan kemarin Bapak Presiden sudah memerintahkan kepada saya untuk turun langsung. Ya itu memang tanggung jawab sebagai menteri yang dari anak kampung," tutur Bahlil.

Bahlil menambahkan, dia dulu pernah bertemu dengan rakyat Pulau Rempang dan kemudian mendapatkan demo kecil-kecilan. Namun, dia mengaku menemui mereka dan kemudian saling berbicara satu sama lain.

"InsyaAllah kalau kita ngomong baik-baik, insyaAllah mereka punya hati kok, mereka ngomong baik. Itu satu, komunikasi kurang bagus," ucap dia.

3. Masyarakat tolak relokasi

Kisruh Rempang, Bahlil: Setiap Mau Membangun Besar di Batam, Ada Aja!Solidaritas Nasional untuk Rempang (IDN Times/Rachma Syifa Faiza Rachel)

Sebelumnya diberitakan, Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City telah menjadi sorotan. Ribuan warga Rempang yang menolak upaya paksa tersebut mendapat tindakan kekerasan dan kriminalisasi.

Kericuhan pecah pada Kamis, 7 September 2023. Pihak Badan Pengusahaan (BP) Batam yang dikawal ribuan aparat gabungan Polda Kepulauan Riau, memaksa masuk ke perkampungan warga di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau. Warga yang menolak, kemudian mengadangnya hingga terjadi kerusuhan.

Hingga saat ini, situasi di Rempang masih penuh ancaman dan intimidasi yang memicu gelombang protes dari warga.

"Kenapa kami melawan, ya karena ketertindasan itu. Dari awal pemerintah sudah tahu penolakan ini, kami tidak mau relokasi apalagi tanpa koordinasi," ujar tokoh masyarakat dan warga dari Pulau Rempang, Suwardi, dalam konferensi pers Solidaritas Nasional untuk Rempang di Gedung YLBHI, Selasa (12/9/2023).

Baca Juga: Konflik di Rempang, Bahlil Indikasikan Ada Keterlibatan Asing

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya