Laba Bank BTPN Anjlok 24 Persen di 2023 Jadi Rp2,3 Triliun

Penyebabnya karena pencadangan kredit

Intinya Sih...

  • Labanya turun 24 persen dibandingkan tahun sebelumnya
  • Total penyaluran kredit naik 7 persen, didorong pinjaman kepada nasabah korporasi, ukm, serta Jenius

Jakarta, IDN Times - PT Bank BTPN Tbk (BTPN) membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp2,35 triliun sepanjang 2023. Capaian itu mengalami penurunan 24 persen dibandingkan 2022 atau secara year on year (yoy).

Direktur Utama BTPN, Henoch Munandar mengungkapkan, penurunan laba bersih disebabkan keputusan perusahaan menambah pencadangan kredit sebesar Rp1,21 triliun.

“Perusahaan menambah pencadangan kredit juga sebagai bentuk antisipasi berakhirnya POJK relaksasi kredit restrukturisasi pada 31 Maret 2024,” kata Henoch dalam pernyataan resmi yang diterima IDN Times, Jumat (8/3/2024).

Baca Juga: BTPN Syariah Kantongi Laba Bersih Rp1,08 Triliun pada 2023

1. Penyaluran kredit BTPN naik

Laba Bank BTPN Anjlok 24 Persen di 2023 Jadi Rp2,3 TriliunIlustrasi pertumbuhan bisnis. (IDN Times/Aditya Pratama)

Dari sisi intermediasi, BTPN mencatatkan peningkatan total penyaluran kredit sebesar 7 persen yoy menjadi Rp156,56 triliun dari Rp146,12 triliun pada akhir 2022.

Peningkatan kredit tersebut terutama didorong oleh penyaluran pinjaman kepada nasabah korporasi, usaha kecil dan menengah, serta Jenius.

“Sebagai bentuk komitmen untuk memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah, Bank BTPN mencatat pertumbuhan rasio pembiayaan inklusif makrporudensial (RPIM) menjadi 29,14 persen per akhir Desember 2023 dari 24,57 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya,” kata Henoch.

Baca Juga: Bank BTPN Mulai Tinggalkan Pembiayaan Perusahaan Penyumbang Emisi

2. Rasio NPL Bank BTPN turun

Laba Bank BTPN Anjlok 24 Persen di 2023 Jadi Rp2,3 TriliunIlustrasi penurunan (IDN Times/Arief Rachmat)

Bank BTPN juga berhasil menjaga kualitas kredit tetap baik. Hal itu dibuktikan lewat gross non-performing loan (NPL) atau rasio kredit bermasalah yang turun ke level 1,36 persen pada akhir 2023 dari level 1,43 persen pada periode yang sama tahun lalu.

Rasio ini lebih rendah dibanding rata-rata industri yang tercatat sebesar 2,2 persem pada akhir Desember 2023.

Di sisi lain, pendapatan bunga bersih Bank BTPN naik 3 persen yoy menjadi Rp12,04 triliun dari Rp11,68 triliun tahun sebelumnya. Kenaikan bunga bersih tersebut membuat Net Interest Margin (NIM) terjaga di level 6,45 persen atau lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 6,32 persen.

“Kenaikan pendapatan bunga bersih, yang terutama dikontribusikan oleh pendapatan bunga dari kredit yang diberikan, juga mendorong kenaikan pendapatan operasional Bank BTPN sebesar 3 persen yoy. Hal tersebut kemudian menghasilkan pertumbuhan pre-provision operating profit (PPOP) menjadi Rp6,5 triliun dari sebelumnya Rp6,49 triliun.

3. Pendanaan Bank BTPN selama 2023

Laba Bank BTPN Anjlok 24 Persen di 2023 Jadi Rp2,3 Triliunilustrasi pertumbuhan (freepik.com/freepik)

Di sisi pendanaan, Current Account & Saving Account (CASA) Bank BTPN tercatat meningkat sebesar 10 persen yoy dari Rp40,16 triliun menjadi Rp44,19 triliun pada akhir 2023.

Rasio CASA juga mengalami peningkatan dari 35,0 persen menjadi 40,8 persen. Sementara itu, total deposito mengalami penurunan sebesar 14 persen yoy menjadi Rp64,01 triliun.

Hal itu tentunya berdampak pada penurunan total dana pihak ketiga (DPK) Bank BTPN sebesar 6 persen yoy dari Rp114,87 triliun pada akhir Desember 2022 menjadi Rp108,20 triliun pada akhir Desember 2023.

“Penurunan ini terkait upaya Bank BTPN untuk mengoptimalkan biaya dana,” ujar Henoch.

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya