Mau Bangun LRT Bali, Menhub Minta Pembiayaan dari Korsel

Rencana pembangunan LRT Bali masih dalam tahap FS

Jakarta, IDN Times - Pembangunan Light Rail Transit (LRT) di Bali bakal memanfaatkan pembiayaan dari Korea Selatan. Hal itu semakin diperkuat lewat pertemuan Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi dan Wakil Menteri Transportasi Korea Selatan, Sangwoo Park di Seoul pada Selasa (9/1/2024).

Budi Karya mengungkapkan, pemerintah saat ini masih terus membahas berbagai skema pembiayaan pembangunan LRT Bali, yang di antaranya memanfaatkan Official Development Assistance (ODA) Loan maupun Public Private Partnership (PPP).

"Kami meminta dukungan penuh Pemerintah Korea Selatan kepada pihak Exim Bank, Korea National Railway (KNR), dan pihak terkait lainnya sehingga Bali dapat menikmati transportasi massal yang lebih baik," kata Budi Karya, dalam pernyataan resminya, dikutip Kamis (11/1/2024).

Baca Juga: Gandeng Korsel-China, Menhub Bahas Proyek LRT hingga Transportasi IKN

1. Pembangunan LRT Bali dalam tahap studi kelayakan

Mau Bangun LRT Bali, Menhub Minta Pembiayaan dari KorselIlustrasi LRT (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Budi Karya pun menambahkan, rencana pembangunan LRT Bali saat ini masih dalam tahap studi kelayakan alias feasibility study (FS).

Adapun FS tersebut dilakukan oleh KNR dengan pembiayaan dari Exim Bank.

"FS-nya sudah dimulai pada Januari 2023 lalu dan kami targetkan studinya sudah selesai pada April 2024," kata Budi Karya.

Baca Juga: Pembangunan Jabar 2024 Fokus di LRT Bandung Raya

2. Menhub yakin FS bisa rampung tepat waktu

Mau Bangun LRT Bali, Menhub Minta Pembiayaan dari KorselMenhub Budi Karya Sumadi saat Uji Coba Terbatas LRT Jabodebek pada Rabu (12/7/2023). (IDN Times/Triyan)

Budi Karya berharap KNR yang memiliki pengalaman dan reputasi baik sebagai perusahaan kereta api di Korea Selatan mampu mendukung upaya penyelesaian FS sesuai tenggat waktu.

"Pengerjaan FS ini bukanlah suatu yang mudah karena banyak aspek yang harus dipertimbangkan, mulai dari teknis, finansial, dan institusional. Namun, kami yakin FS ini dapat kita selesaikan dengan baik," ucap dia.

3. LRT untuk urai kemacetan di Bali

Mau Bangun LRT Bali, Menhub Minta Pembiayaan dari KorselScreenshot video (instagram infodenpasar)

Di sisi lain, Budi Karya turut menjelaskan alasan di balik rencana pembangunan LRT Bali. Salah satunya berkaitan dengan komitmen pemerintah Indonesia mengurai kemacetan di wilayah Indonesia lewat transportasi massal.

Bali kemudian jadi salah satu wilayah yang dinilai perlu memiliki transportasi massal lantaran kerap mengalami kemacetan. Teranyar, masyarakat terpaksa mengalami kemacetan parah di Tol Bali Mandara pada akhir Desember 2023 silam.

"Kami akan fokus memulai pembangunan LRT Bali tahap 1, yaitu dari Bandara Ngurah Rai hingga Central Park," ujarnya.

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya