Mengenal Let It Flo, Aplikasi Bayar Tol Tanpa Berhenti dan Nirsentuh

Aplikasi Let It Flo telah diuji coba sejak 2020

Jakarta, IDN Times - Pembayaran tol nirsentuh mulai diaplikasikan di Indonesia. Salah satunya lewat penggunaan stiker Radio Frequency Identification (RFID) yang terintegrasi dengan aplikasi bernama Let It Flo.

Let It Flo merupakan sistem pembayaran tol tanpa sentuh alias nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF). Dengan demikian, kendaraan tidak perlu berhenti di gerbang tol. Sistem ini yang tengah diuji coba oleh Jasa Marga sejak 2020 silam.

Sistem tersebut masiih belum digunakan secara massal karena masih dalam tahap uji coba kendaraan tertentu. Jasa Marga Tollroad Operator (JMTO) masih melakukan pengembangan dan perbaikan berdasarkan catatan masukan dari para pengguna. 

"Uji coba terbatas masih terus berlangsung di internal Jasa Marga dan juga kalangan eksternal, di antaranya melibatkan instansi pemerintah, perusahaan BUMN, perusahaan swasta hingga komunitas yang diajak untuk menguji keandalan sistem Let It Flo. Selain itu, kami juga mendengarkan berbagai masukan dari para pengguna sebagai catatan perbaikan dan pengembangan di Jasa Marga Tollroad Operator (JMTO)," tutur Direktur Utama JMTO, Yoga Tri Anggoro dalam keterangan tertulisnya, dikutip Selasa (11/7/2023).

Berikut ulasan terkait aplikasi Let It Flo yang dikutip dari berbagai sumber:

Baca Juga: Cara Kerja dan Daftar Lokasi Gerbang Tol Tanpa Berhenti Let it Flo

1. Alasan menggunakan Let it Flo

Mengenal Let It Flo, Aplikasi Bayar Tol Tanpa Berhenti dan NirsentuhTampilan aplikasi Let It Flo (dok. Let It Flo)

Dikutip dari situs resmi letitflo.id, ada tiga hal yang menjadi alasan penggunaan Let it Flo. Pertama, mudah digunakan. Para pengguna hanya perlu mengunduh dan memesan stiker RFID pada aplikasi Let it Flo.

Stiker RFID nantinya ditempel di lampu utama sebelah kanan. Stiker tersebut akan terbaca secara otomatis saat melintasi gerbang tol (GT) yang ditandai dengan logo Flo. GT tersebut pun akan terbuka secara otomatis begitu kendaraan dengan stiker RFID melintas.

Kedua, tanpa perlu berhenti. Pengguna tidak perlu tapping atau berhenti ketika ingin melakukan pembauaran tol.

Ketiga, isi voucher dengan mudah. Pengguna bisa dengan mudah mengisi voucher di aplikasi cukup lewat gawainya.

"Walaupun dalam keadaan hujan maupun panas, pengguna Let It Flo tidak perlu khawatir. Stiker akan tetap terbaca oleh sistem. Hanya dengan memperlambat laju kendaraan maksimal 20 kiloometer per jam saat memasuki gerbang tol, maka mobil bisa langsung melintas. Pengguna juga mudah melakukan monitoring dan top up saldo Let It Flo hanya dengan menggunakan aplikasi Let It Flo yang bisa diunduh melalui Play Store dan AppStore," beber Yoga.

Baca Juga: Begini Canggihnya Sistem MLFF, Bikin Masuk Tol Tak Perlu Tempel Kartu

2. Cara registrasi Let It Flo

Mengenal Let It Flo, Aplikasi Bayar Tol Tanpa Berhenti dan NirsentuhTampilan aplikasi Let It Flo di Google Play Store (dok. Let It Flo)

Ada sejumlah cara yang bisa ditempuh jika kamu ingin menggunakan Let It Flo. Berikut cara-caranya:

  • Download aplikasi Let it Flo dari Playstore atau AppStore
  • Lakukan pemesanan dan pilih lokasi pengambilan stiker RFID
  • Bawa kendaraan ke lokasi pemasangan RFID
  • Pemasangan stiker RFID dibantu oleh tim teknisi Let it Flo dan kemudian dilakukan pengujian dan aktivasi stiker RFID
  • Isi ulang voucher agar aplikasi Let it Flo bisa digunakan

3. Gerbang Tol yang telah mendapatkan uji coba Let it Flo

Mengenal Let It Flo, Aplikasi Bayar Tol Tanpa Berhenti dan Nirsentuhilustrasi gerbang tol (IDN Times/Sunariyah)

Uji coba Flo saat ini disebut sudah dilakukan di 100 titik ruas jalan tol di Jabodetabek dan Bali. Adapun jumlah pengguna Let It Flo tercatat mencapai 13.000 orang dengan rata-rata transaksi harian sebanyak 3.770 kendaraan.

Berdasarkan data di situs resmi Let if Flo, ada sejumlah Gerbang Tol (GT) yang menjadi lokasi uji coba aplikasi Let It Flo.

Berikut daftar-daftar GT tersebut:

1. Jalan Tol Dalam Kota Jakarta

  • GT Kamal 3 dan 4
  • GT Kamal 1 arah Jakarta
  • GT Pluit
  • GT Kapuk
  • GT Angke 1 dan 2
  • GT Tomang
  • GT Jelambar 1 dan 2
  • GT Tanjung Duren
  • GT Slipi 2
  • GT Pejompongan
  • GT Senayan
  • GT Semanggi 1
  • GT Kuningan
  • GT Tebet 1
  • GT Cawang

2. Tol Jagorawi

  • GT Ciawi Arah Jakarta
  • GT Bogor 1 dan 2
  • GT Sentul Selatan 1 dan 2
  • GT Sentul Utara 1 dan 2
  • GT Citeureup 1 dan 2
  • GT Cibubur 1 dan 2
  • GT Dukuh 2
  • GT TMII 1 dan 2
  • GT Cililitan

3. Tol JORR

  • GT Cengkareng
  • GT Meruya Utama
  • GT Meruya Utara
  • GT Meruya Selatan
  • GT Ciledug 1 dan 2
  • GT Veteran 1
  • GT Ciputat 2
  • GT Bambu Apus 1 dan 2
  • GT Jatiwarna 1 dan 2
  • GT Jatiasih 1 dan 2
  • GT Cikunir 1, 4, dan 8
  • GT Bintara
  • GT Pulo Gebang

4. Tol Jakarta-Tangerang

  • GT Karawaci 2 dan 3
  • GT Tangerang 1 dan 2
  • GT Kunciran 1 dan 2
  • GT Karang Tengah Barat
  • GT Meruya 1 dan 2
  • GT Kebon Jeruk 1 dan 2

5. Tol Jakarta-Serpong

  • GT Pondok Ranji Utama
  • GT Pondok Ranji Sayap

6. Tol Jakarta-Cikampek

  • GT Halim
  • GT Ramp Pondok Gede Barat 1 dan 2
  • GT Pondok Gede Timur 1 dan 2
  • GT Bekasi Barat 1 dan 2
  • GT Bekasi Timur
  • GT Tambun
  • GT Cikarang Barat 3, 4, dan 5
  • GT Cibatu
  • GT Karawang Barat 1 dan 2
  • GT Karawang Timur 1 dan 2

Baca Juga: Sejarah Pembayaran Tol di Indonesia dari Tunai hingga Nirsentuh

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya