Menhub Ungkap 3 Titik Rawan Kemacetan saat Libur Lebaran

Diprediksi ada 190 juta orang yang melakukan pergerakan

Intinya Sih...

  • Menteri Perhubungan mengungkapkan titik rawan kemacetan di Cipali, Merak, dan Ketapang
  • Kakorlantas Polri menyatakan penambahan titik macet di Tol Trans Jawa dari mulai beroperasinya Jalan Tol Cisumdawu

Jakarta, IDN Times - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mengungkapkan sejumlah titik rawan kemacetan yang bisa timbul akibat pergerakan masyarakat pada saat musim libur Lebaran tahun ini.

"Kita memang mengamati ada kemungkinan kemacetan itu ada di 3 tempat ya. Satu adalah di Cipali karena memang ada ruas yang lebih kecil. Kemudian di (Pelabuhan) Merak biasanya ada antrean dan satunya di (Pelabuhan) Ketapang," kata Budi Karya dalam konferensi pers virtual, Minggu (17/3/2024).

Selain itu, titik rawan kemacetan untuk moda transportasi laut biasanya terjadi menjelang pelabuhan-pelabuhan di Medan, Batam, Samarinda, dan Sulawesi Selatan. Sementara di moda transportasi udara, jalan menuju Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali juga berpotensi macet.

Baca Juga: 28,4 Juta Penduduk Jabodetabek Lakukan Perjalanan di Lebaran 2024

1. Penambahan titik macet di jalan tol

Menhub Ungkap 3 Titik Rawan Kemacetan saat Libur LebaranIlustrasi kendaraan melintas Jalan tol. (dok. Jasa Marga)

Di sisi lain, Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan menyatakan ada penambahan titik macet di bagian jaringan Tol Trans Jawa tepatnya di Jalan Tol Cipali (Cikopo-Palimanan).

Hal itu merupakan imbas dari mulau beroperasinya Jalan Tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan) tahun ini.

"Ada penambahan titik krusial titik macet di Tol Cipali karena tahun ini Cisumdawu sudah dioperasionalkan, artinya masyarakat yang pulang ke Jawa dari Bandung akan melalui Cisumdawu, ada pertemuan ke Cipali dan ini akan jadi bottleneck," ujar Aan.

Oleh karena itu, pihak kepolisian akan melakukan penambahan panjang rambu hingga sepanjang 1 kilometer untuk di pertemuan antara Cipali dan Cisumdawu.

"Dengan demikian ini berjalannya akan smooth ya dan dia tidak terjadi perlambatan dan kemacetan," kata Aan.

Baca Juga: Pemerintah Imbau Warga Pakai Angkutan Umum saat Mudik Lebaran

2. Lebih 190 juta orang melakukan pergerakan pada libur Lebaran tahun ini

Menhub Ungkap 3 Titik Rawan Kemacetan saat Libur LebaranDok Jasa Marga

Sebelumnya diberitakan, jumlah pergerakan masyarakat secara nasional pada musim libur Lebaran adalah sebesar 71,7 persen dari total penduduk Indonesia atau sekitar 193,6 juta orang.

Angka tersebut merupakan hasil survei yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), serta melibatkan para pakar dan akademisi di bidang transportasi. Hasil survei itu meningkat dibandingkan potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023.

"Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat kecenderungan peningkatan minat masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik Lebaran di tahun 2024 dan jika dibandingkan tahun 2023 sebesar 45,8 persen atau 123 juta orang," tutur Budi Karya.

3. Daerah yang jadi tujuan terbanyak di musim libur Lebaran 2024

Menhub Ungkap 3 Titik Rawan Kemacetan saat Libur LebaranJalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali). (IDN Times/Inin Nastain)

Sementara itu, Kepala Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub, Robby Kurniawan juga menyampaikan hasil survei juga menunjukkan daerah asal perjalanan terbanyak pada musim mudik Lebaran 2024.

Pertama adalah Jawa Timur sebesar 16,2 persen (31,3 juta orang), disusul Jabodetabek sebesar 14,7 persen (28,43 juta orang), dan Jawa Tengah sebesar 13,5 persen (26,11 juta orang).

"Untuk daerah tujuan terbanyak, yaitu Jawa Tengah sebesar 31,8 persen (61,6 juta orang), Jawa Timur sebesar 19,4 persen (37,6 juta orang), dan Jawa Barat sebesar 16,6 persen (32,1 juta orang)," kata Robby.

Di sisi lain, minat masyarakat terhadap pemilihan penggunaan angkutan untuk mudik lebaran terbanyak adalah kereta api sebesar 20,3 persen (39,32 juta orang), bus 19,4 persen (37,51 juta orang), mobil pribadi 18,3 persen (35,42 juta orang), dan sepeda motor sebesar 16,07 persen (31,12 juta orang).

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya