Menko Airlangga: Ekonomi RI Sudah Kembali Seperti Sebelum COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan, saat ini kondisi perekonomian Indonesia telah kembali sebelum masa pandemik COVID-19. Hal itu tercermin dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tumbuh relatif konsisten pada angka lima persen.
Airlangga pun meyakini ekonomi Indonesia bisa bertahan di tengah ancaman resesi global 2023. Ekonomi Indonesia juga cenderung meningkat jika dibandingkan global yang diproyeksikan melambat.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia mencatatkan kinerja yang impresif, pertumbuhan ekonomi selama tahun 2022 telah melebihi pertumbuhan sebelum pandemi atau 2019," kata Airlangga dalam konferensi pers virtual, Senin (7/11/2022).
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal-III Bakal Lebih Baik dari Kuartal-II
1. Konsumsi dan transportasi jadi kunci utama pertumbuhan ekonomi RI
Airlangga menambahkan, konsumsi rumah tangga menjadi pendorong utama perekonomian Indonesia dengan kontribusi sebesar 5,39 persen.
Kondisi tersebut didorong dari arus investasi yang memberikan andil ke sektor konsumsi rumah tangga sebesar 4,96 persen.
Di sisi lain, sektor transportasi dan pergudangan juga mendorong kinerja perekonomian jadi positif dengan kontribusi 25,81 persen.
"Mobilitas masyarakat akibat penanganan pandemik yang baik dan terkendali, secara spasial pertumbuhan menguat," tutur Airlangga.
2. Jawa jadi wilayah dengan kontribusi terbesar
Bila dilihat dari wilayahnya, Pulau Jawa menyumbang andil terbesar ke perekonomian nasional, yakni sebesar 56,3 persen.
"Kemudian wilayah timur juga kinerjanya impresif, Sulawesi pertumbuhannya 8,24 persen, demikian pula di Maluku, Papua juga pertumbuhannya impresif," ucap Airlangga.
3. Pertumbuhan ekonomi kuartal-III 2022 sebesar 5,72 persen
Sebelumnya diberitakan, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2022 (Juli-September) mencapai 5,72
persen secara year on year (yoy).
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, angka itu dihitung dari produk domestik bruto Indonesia (PDB) pada kuartal III-2022 atas dasar harga berlaku mencapai Rp5.091,2 triliun. Adapun PDB atas dasar harga konstan mencapai Rp2.976,8 triliun.
"Bila dibandingkan kuartal III tahun 2021, atau secara year on year (yoy), ekonomi Indonesia tumbuh 5,72 persen," kata Margo dalam konferensi pers virtual, Senin (7/11/2022).
Sementara itu, jika dibandingkan kuartal II-2022 (quarter to quarter/q-to-q), ekonomi Indonesia tumbuh 1,81 persen.
Angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III ini yang tertinggi di sepanjang tahun 2022, di mana pada kuartal I-2022 tumbuh 5,01 persen (yoy), dan kuartal II-2022 tumbuh 5,44 persen (yoy).