Menteri Basuki: Bendungan Ciawi Rampung Juli 2021

Bendungan Ciawi dibangun untuk mengendalikan banjir Jakarta

Jakarta, IDN Times - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono optimistis pembangunan Bendungan Ciawi bisa selesai pada awal semester kedua atau tepatnya pada Juli 2021 mendatang.

"Untuk pembebasan lahan saat ini sudah selesai sehingga konstruksinya bisa selesai dalam waktu dekat," ujar Basuki, dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Kamis (6/5/2021).

Adapun sampai saat ini, progres konstruksi Bendungan Ciawi sudah mencapai 71 persen. Sementara untuk pembebasan lahannya sudah mencapai angka 96 persen.

Baca Juga: Ini Titah Luhut untuk Penanganan Banjir di Jakarta 

1. Tantangan pembangunan Bendungan Ciawi

Menteri Basuki: Bendungan Ciawi Rampung Juli 2021Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memantau proyek Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Dok. Kemenko Marves)

Basuki melanjutkan, pembebasan lahan menjadi salah satu masalah dalam konstruksi Bendungan Ciawi, kendati saat ini progresnya sudah hampir 100 persen. Tantangan lain yang dikemukakan Basuki adalah cuaca hujan yang masih terjadi sepanjang tahun.

"Untuk mengatasinya kami selimuti lahan yang masih dikerjakan saat hujan. Saat tidak hujan baru dipadatkan lagi lapis demi lapis," ucap dia.

2. Bendungan Ciawi dibangun untuk mengendalikan banjir Jakarta

Menteri Basuki: Bendungan Ciawi Rampung Juli 2021Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memantau proyek Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Dok. Kemenko Marves)

Bersama dengan Bendungan Sukamahi, Bendungan Ciawi yang merupakan dry dam atau bendungan kering menjadi bagian dari rencana pemerintah pusat untuk mengendalikan banjir Jakarta.

"Bendungan Ciawi dan Sukamahi sebagai bendungan kering akan mengatur mengalirnya debit air di hulu Sungai Ciliwung sebelum ke Bendung Katulampa dan terus ke Jakarta. Dari titik ini diharapkan dapat mengurangi debit banjir hingga 24 persen," terang Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Jarot Widyoko.

Di sisi lain, Menteri Basuki juga meminta agar kondisi di sekitar Bendungan Ciawi kembali dihijaukan melalui penanaman pohon begitu konstrusi selesai dilakukan. Permintaan itu sebagai langkah Kementerian PUPR menjaga konservasi alam pada area sabuk hijau atau green belt.

Baca Juga: Bogor Segera Bangun Waduk, Bosan Dituding Jadi Biang Banjir Jakarta

3. Profil Bendungan Ciawi

Menteri Basuki: Bendungan Ciawi Rampung Juli 2021Ilustrasi bendungan. Dok. Istimewa / WIjaya Karya (WIKA)

Bendungan Ciawi pertama kali dibangun pada 2 Desember 2016 dengan skema multiyears atau tahun jamak. Biaya konstruksinya mencapai Rp789,7 miliar.

Bendungan Ciawi dirancang untuk memiliki volume tampung 6,05 juta meter kubik dan luas genangan hingga 39,4 hektare. Seperti disebutkan sebelumnya, Bendungan Ciawi dibangun dengan tujuan mengurangi debit banjir yang masuk ke Jakarta.

Caranya adalah dengan menahan aliran air dari Gunung Gede dan Gunung Pangrango sebelum sampai ke Bendung Katulampa yang kemudian mengalir ke Sungai Ciliwung. Rampungnya pembangunan Bendungan Ciawi akan mereduksi banjir sebesar 111,75 meter kubik per detik.

Baca Juga: Wagub DKI Sebut Surat Bima Arya soal Sungai Ciliwung Salah Alamat

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya