Pasar Timur Tengah Merugi, Bos McDonald's Salahkan Aksi Boikot

McDonald's menjadi sasaran boikot karena dianggap pro Israel

Jakarta, IDN Times - CEO McDonald's, Chris Kempczinski mengklaim bahwa aksi boikot terhadap pihaknya lantaran dianggap mendukung Israel membawa dampak negatif bagi bisnis di Timur Tengah.

Menurut Kempczinski, penjualan McDonald's di Timur Tengah dan juga regional lainnya terdampak secara signifikan karena adanya 'misinformasi' terkait posisi perusahaan dalam pusaran konflik Israel-Palestina.

"Beberapa pasar di Timur Tengah dan di luar kawasan mengalami dampak bisnis yang signifikan akibat perang dan misinformasi terkait yang memengaruhi merek seperti McDonald’s,” kata Kempczinski dalam postingan blog di LinkedIn, dikutip dari Euronews, Senin (8/1/2024).

Baca Juga: Bisnis Merugi, McDonald's Malaysia Gugat Gerakan Boikot Israel 

1. McDonald's raih tren positif pada kuartal-IV 2023

Pasar Timur Tengah Merugi, Bos McDonald's Salahkan Aksi Boikotpexels

Kendati begitu, dampak boikot terhadap bisnis McDonald's masih belum jelas. Namun, pada kuartal-IV 2023, McDonald's melihat tren positif dalam penjualan globalnya dan mencatat pertumbuhan signifikan sebesar 10,9 persen.

Kempczinski juga menyoroti dedikasi McDonald's dalam mendukung komunitas di mana McDonald's beroperasi.

“Ini mengecewakan dan tidak berdasar. Di setiap negara tempat kami beroperasi, termasuk negara-negara Muslim, McDonald’s dengan bangga diwakili oleh pemilik operator lokal yang bekerja tanpa kenal lelah untuk melayani dan mendukung komunitas mereka sambil mempekerjakan ribuan warga negara mereka," kata Kempczinski.

2. McDonald's Malaysia ajukan gugatan terhadap gerakan boikot

Pasar Timur Tengah Merugi, Bos McDonald's Salahkan Aksi BoikotMcDonald's (mcdonalds.co.id)

Sebelumnya, pada awal pekan lalu McDonald's Malaysia mengajukan gugatan terhadap faksi gerakan Boycott, Divestments, and Sanctions (BDS) dengan tuduhan “pernyataan palsu dan pencemaran nama baik” terkait dengan konflik Gaza yang berdampak pada bisnis mereka. McDonald’s Malaysia menuntut kompensasi lebih dari 1 juta dolar Amerika Serikat (AS).

“Hati kami tetap bersama komunitas dan keluarga yang terkena dampak perang di Timur Tengah. Kami membenci kekerasan dalam bentuk apa pun dan dengan tegas menentang ujaran kebencian, dan kami akan selalu dengan bangga membuka pintu bagi semua orang," tutur Kempcinzki.

Baca Juga: Daftar Menu McDonald's Paling Laris, Cek Harganya di Sini!

3. BDS Malaysia bantah cemarkan nama baik perusahaan

Pasar Timur Tengah Merugi, Bos McDonald's Salahkan Aksi Boikotmiddleeasteye.net

Sementara itu, BDS Malaysia menyangkal telah mencemarkan nama baik perusahaan makanan cepat saji tersebut. Pihaknya mengatakan bahwa mereka akan menyerahkan masalah itu ke pengadilan.

“Mereka (McDonald’s Malaysia) mengklaim bisnis mereka menderita akhir-akhir ini dan menyalahkan kami. Kami dengan tegas menyangkal hal ini dan oleh karena itu memutuskan untuk membiarkan pengadilan memutuskan masalah ini,” kata BDS Malaysia dalam sebuah pernyataan yang dibagikan di media sosial X.

Gerakan BDS sendiri bertujuan untuk mengakhiri penindasan Israel terhadap warga Palestina dan menekan negara Yahudi itu untuk mematuhi hukum internasional.

Baca Juga: McDonald's Israel Bagi Makanan buat Tentara, McD Indonesia Buka Suara

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya