Pemilik Grand Indonesia Ternyata Orang Kaya Lama

Grand Indonesia dikenal sebagai mal premium di Jakarta

Intinya Sih...

  • Grand Indonesia adalah kompleks multiguna komersial dengan mal premium, perkantoran, dan hotel di dalamnya.
  • Terdiri dari East Mall dan West Mall yang dihubungkan oleh Skybridge dengan luas total 263.226 meter persegi.
  • Pemilik Grand Indonesia adalah PT Grand Indonesia milik Hartono Bersaudara, pemilik jenama rokok Djarum dan BCA.

Jakarta, IDN Times - Masyarakat Jakarta dan sekitarnya mungkin menyangka Grand Indonesia atau kerap disingkat GI hanya sebuah mal atau pusat perbelanjaan. Namun, Grand Indonesia justru lebih dari itu karena merupakan sebuah kompleks multiguna komersial yang memiliki luas area lebih dari 200 ribu meter persegi.

Sebutan kompleks multiguna komersial yang disematkan pada Grand Indonesia tidak terlepas dari keberadaan mal premium, perkantoran, dan hotel di dalamnya.

Mengutip situs resminya, Grand Indonesia yang terletak di jantung Kota Jakarta atau tepatnya di Bundaran Hotel Indonesia (HI) merupakan pengembangan terintegrasi yang terdiri dari Mal Grand Indonesia, Menara BCA, Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, dan Kempinski Private Residences.

Lantas, siapa pemilik Grand Indonesia? Nah untuk mengetahuinya, simak terus artikel ini ya!

Baca Juga: Unsur-Unsur Pajak di Indonesia, Cek yuk biar Paham!

1. Profil mal Grand Indonesia

Pemilik Grand Indonesia Ternyata Orang Kaya Lamapotret dekorasi CNY di Grand Indonesia (instagram.com/grandindo)

Grand Indonesia adalah mal premium yang menawarkan pengalaman belanja Internasional dan berbagai pilihan fashion, restoran, dan hiburan. Grand Indonesia terdiri dari East Mall dan West Mall yang dihubungkan oleh Skybridge dengan luas total 263.226 meter persegi dan kurang lebih 140 ribu meter persegi area yang dapat disewakan.

West Mall dibuka untuk umum pada April 2007 dan diikuti oleh East Mall pada Agustus 2007. West Mall memiliki 9 lantai, sedangkan East Mall terdiri atas 8 lantai dan Skybridge memiliki 5 lantai.

Baca Juga: Supply Chain Financing BNI Tawarkan Pembiayaan Usaha, Cek Skemanya!

2. Sejarah kompleks Grand Indonesia

Pemilik Grand Indonesia Ternyata Orang Kaya LamaHotel Kempinski (instagram.com/hotelindonesia_kempinski)

Kehadiran kompleks Grand Indonesia tidak bisa dipisahkan dari Hotel Indonesia yang lokasinya saling tumpang tindih atau berdekatan. Hotel Indonesia sendiri merupakan hotel bersejarah lantaran dibangun dan diresmikan oleh Presiden RI pertama, Sukarno pada 1962 silam.

Pembangunan Hotel Indonesia diinisiasi oleh Sukarno untuk menampung para atlet dan wisatawan yang datang ke Indonesia dalam rangka Asian Games 1962. Maka dari itu, Hotel Indonesia jadi salah satu hotel bintang lima pertama dan tertua di republik ini.

Lantaran nilai sejarahnya yang tinggi, pemerintah sempat menjadikannya sebagai cagar budaya pada 1993. Namun, seiring waktu berjalan Hotel Indonesia dimiliki Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Hotel Indonesia Natour.

Baca Juga: Kenalkan Keuangan Digital pada UMKM, AFPI Ajak Puluhan Fintech ke Karo

3. Pemilik Grand Indonesia sekarang

Pemilik Grand Indonesia Ternyata Orang Kaya LamaMichael Hartono (Dok.Forbes)

Selang 11 tahun kemudian atau tepatnya pada 2004, terjadi peralihan pengurus dari BUMN tersebut kepada pihak swasta, yakni PT Grand Indonesia.

PT Grand Indonesia sendiri dimiliki oleh konglomerat sekaligus pemilik jenama rokok Djarum dan pemilik BCA, Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono alias Hartono Bersaudara.

Peralihan pemilik itu terjadi dalam skema BOT (Build, Operate, & Transfer) selama 30 tahun. Dikutip dari Kompas, Djarum melalui PT Grand Indonesia nantinya punya kewajiban mengembangkan kompleks Grand Indonesia, termasuk membayar kompensasi tahunan kepada PT Hotel Indonesia Natour sebesar Rp355 miliar pada 30 tahun pertama.

Setelah resmi dimiliki oleh Hartono Bersaudara, jadilah Grand Indonesia atau GI yang kita lihat seperti sekarang ini.

Baca Juga: Kekayaan Michael Hartono, Orang Terkaya Nomor 76 Dunia

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya