Pengusaha: Kebijakan Cukai Minuman Berpemanis Tidak Tepat

Minuman berpemanis bukan kontributor utama diabetes

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Asosiasi Industri Minuman Ringan (ASRIM), Triyono Prijosoesilo menegaskan, penetapan cukai bagi minuman berpemanis bukan merupakan kebijakan yang tepat.

"Secara prinsip terkait dengan cukai kita melihat itu bukan kebijakan yang tepat. Kalau tujuannya adalah untuk kesehatan, mari kita lihat yang lebih besar seperti apa, tujuannya seperti apa karena kita tahu industri minuman ataupun produk minuman siap saji itu bukan kontributor utama dari sisi kalori," tutur Triyono saat ditemui awak media di Jakarta, Rabu (13/3/2024).

1. Industri minuman ringan tidak punya banyak kontribusi ke diabetes

Pengusaha: Kebijakan Cukai Minuman Berpemanis Tidak Tepatilustrasi diabetes (pexels.com/ Nataliya Vaitkevich)

Menurut Triyono, minuman ringan terutama minuman berpemanis tidaklah memiliki banyak kontribusi terhadap penyakit seperti obesitas dan diabetes.

Pada dasarnya konsumsi pangan masyarakat terdiri dari olahan dan non-olahan. Minuman berpemanis yang termasuk pangan olahan hanya memiliki persentase sebesar 30 persen.

"Jadi kalau dibilang kontribusinya kita industri minuman terkait dengan asupan kalori yang menyebabkan obesitas dan diabetes kami meyakini itu kecil," kata Triyono.

Baca Juga: Pelaku Industri Minuman Ringan Akui Gerai Minuman Sebagai Kompetitor

2. Cukai bakal memicu beban tambahan buat industri minuman ringan

Pengusaha: Kebijakan Cukai Minuman Berpemanis Tidak Tepatilustrasi minuman ringan (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Triyono pun mengungkapkan dampak yang bisa muncul kepada industri minuman ringan jika kebijakan cukai minuman berpemanis diterapkan.

"Kalau ini diterapkan, konsekuensinya ujung-ujungnya beban tambahan bagi industri sehingga industri terpaksa menaikkan harga dan kemudian kalau menaikkan harga apakah menjadi terjangkau oleh konsumen, mau nggak konsumen membeli," tutur Triyono.

Jika konsumen tidak mampu membeli maka industri minuman ringan yang akan terkena dampaknya. Pemulihan dan pertumbuhan yang ditargetkan pelaku industri minuman ringan pun akan meleset.

"Sehingga kalau cukai itu diterapkan yang terjadi adalah tadi disampaikan, industri minuman yang kena terdampak dari sisi pertumbuhannya tetapi isu besar yang terkait dengan kesehatan tidak akan terjawab," ucap Triyono.

3. UNICEF sebut cukai berpemanis bakal ampuh kurangi konsumsi minuman tidak sehat

Pengusaha: Kebijakan Cukai Minuman Berpemanis Tidak Tepatilustrasi minuman berenergi (pixabay.com/igorovsyannukov)

Sebelumnya, UNICEF mendukung pengenaan cukai dapat menjadi alat yang ampuh untuk mengurangi konsumsi produk-produk yang tidak sehat, termasuk minuman berpemanis. Dalam laporan tersebut, pengenaan cukai dapat menjadi alat yang ampuh untuk mengurangi konsumsi produk-produk yang tidak sehat, termasuk minuman berpemanis.

"Ringkasan kebijakan ini menyoroti cukai untuk minuman berpemanis dapat menjadi strategi yang efektif untuk mencegah kelebihan berat badan, obesitas, PTM, dan implementasi cukai tersebut di Indonesia dapat membantu meningkatkan kesehatan masyarakat secara signifikan serta melindungi hak anak untuk masa depan yang lebih sehat," ucap UNICEF dalam laporannya yang dikutip pada pertengahan tahun lalu.

Menurut UNICEF, Indonesia tengah menghadapi tantangan yang semakin besar pada kelebihan berat badan, obesitas, dan penyakit tidak menular (PTM).

Faktor pendorong utama dari peningkatan kelebihan berat badan, obesitas, dan PTM adalah perubahan pola makan yang ditandai dengan konsumsi makanan dan minuman tinggi gula, garam, dan lemak secara berlebihan, termasuk minuman berpemanis, seperti minuman ringan, jus buah dan sayuran, teh dan kopi siap minum.

"Produk-produk ini sering kali mengandung gula dalam jumlah yang sangat tinggi, dan konsumsinya telah meningkat secara global, termasuk di Indonesia, karena ketersediaan yang meningkat, harga yang rendah, dan pemasaran yang agresif," ungkap laporan tersebut.

Baca Juga: WHO Minta Pemerintah Naikkan Pajak Alkohol dan Minuman Manis

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya