Perfoma Apik Ekonomi Digital RI Picu Stabilitas Ekonomi Domestik

Ekonomi digital tunjukkan performa yang baik selama pandemik

Jakarta, IDN Times - Ekonomi digital Indonesia disebut jadi salah satu penyebab stabilitas ekonomi di dalam negeri selama krisis akibat pandemik COVID-19 yang terjadi sejak 2020 silam.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Semuel A Pangerapan saat mewakili Menkominfo, Johnny G Plate membuka Digiweek 2022 yang diselenggarakan oleh Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), Rabu (27/7/2022).

"Stabilitas ekonomi Indonesia terjadi akibat banyak faktor salah satunya adalah performa baik ekonomi digital Indonesia yang terjadi juga karena beberapa indikator," ucap Semue.

Baca Juga: Potensi Ekonomi Digital Indonesia Tembus Rp4.531 Triliun pada 2030

1. Jumlah pengguna internet naik signifikan

Perfoma Apik Ekonomi Digital RI Picu Stabilitas Ekonomi DomestikIlustrasi internet. (pixabay/janeb13)

Indikator pertama adalah naiknya jumlah pengguna internet di Indonesia. Riset Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada 2022 menyatakan saat ini pengguna internet di Indonesia mencapai 210 juta orang.

"Ini meningkat empat persen dari tahun sebelumnya dan ini apabila dibandingkan dengan total penduduk Indonesia sudah mencapai 77 persen," ujar Semuel.

Baca Juga: Aplikasi Agribisnis Dorong Petani dan Peternak Melek Digitalisasi

2. Banyak pengguna internet bertransaksi online

Perfoma Apik Ekonomi Digital RI Picu Stabilitas Ekonomi Domestikilustrasi transaksi.IDN Times/Reza Iqbal

Indikator kedua yang memicu performa apik ekonomi digital Indonesia adalah maraknya transaksi online yang dilakukan oleh pengguna internet aktif.

Semuel mengatakan, 60,6 persen pengguna internet aktif melakukan transaksi online setiap minggunya.

"Kegiatan belanja online ini berkontribusi ke ekonomi digital Indonesia secara keseluruhan yang mencapai nilai 70 miliar dolar AS pada 2021 dan diperkirakan akan terus tumbuh mecapai 146 miliar dolar AS pada 2025," kata dia.

3. Startup di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat

Perfoma Apik Ekonomi Digital RI Picu Stabilitas Ekonomi Domestikilustrasi startup (IDN Times/Aditya Pratama)

Indikator ketiga yang menunjukkan baiknya performa ekonomi digital di dalam negeri adalah perkembangan perusahaan rintisan alias startup yang begitu pesat di Indonesia.

Indonesia memiliki total tujuh startup dengan status unicorn yang dua di antaranya mendapatkan status tersebut ketika masa pandemik COVID-19.

Selain itu, jumlah startup Indonesia juga bertambah banyak dalam kurun waktu kurang dari lima tahun.

"Indonesia berhasil meningkatkan jumlah startup yang ada dari 1.400 pada tahun 2017 sekarang menjadi lebih dari 5.500 pada 2021," kata Semuel.

Baca Juga: Jababeka Bakal Bangun Silicon Valley di Bekasi

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya