Potensi Ekonomi Digital Indonesia Tembus Rp4.531 Triliun pada 2030

Ekonomi digital bisa jadi sumber pertumbuhan yang baru

Nusa Dua, IDN Times - Perekonomian dan keuangan digital di Indonesia menyimpan potensi sangat besar. Menteri Koordinator bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto meyakini potensi ekonomi di Tanah Air bisa mencapai lebih dari Rp4 ribu triliun dalam kurun delapan tahun dari sekarang.

Saking besarnya potensi ekonomi dan keuangan digital Indonesia, Airlangga mengklaim hal tersebut bisa menjadi sumber pertumbuhan ekonomi yang baru.

"Potensi ekonomi digital diperkirakan di 2025 mencapai Rp146 miliar. Pada 2030 bisa naik delapan kali lipat menjadi Rp4.531 triliun," kata Airlangga, saat membuka Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2022 di Nusa Dua, Bali, Senin (11/7/2022).

Baca Juga: Menko Airlangga: Indonesia Tujuan Populer Investasi Digital di ASEAN

1. Indonesia jadi tujuan investasi digital di ASEAN

Potensi Ekonomi Digital Indonesia Tembus Rp4.531 Triliun pada 2030Ilustrasi Investasi. (IDN Times/Aditya Pratama)

Seiring dengan besarnya potensi tersebut, Airlangga juga mengungkapkan bahwa Indonesia ini jadi tujuan investasi digital paling populer di Asia Tenggara.

"Saat ini ada 2.391 startup, dua decacorn, dan delapan unicorn. Indonesia jadi tujuan investasi digital terpopuler di Asia Tenggara atau mewakili 40 persen digitalisasi di Asia Tenggara, nilainya Rp300 triliun yang didukung oleh iklim usaha kondusif," ucapnya.

Baca Juga: Akselerasi Transformasi Digital, Ritel Watson Tambah Modal Rp1,7 T

2. Perdagangan digital tembus Rp400 triliun lebih

Potensi Ekonomi Digital Indonesia Tembus Rp4.531 Triliun pada 2030Ilustrasi transaksi digital (IDN Times/Dokumen)

Sejalan dengan potensi itu, realisasi perdagangan digital Indonesia berhasil mencapai lebih dari Rp400 triliun sepanjang tahun lalu. Tak ayal jika kemudian perdagangan digital memegang peranan penting dalam kebangkitan ekonomi selama pandemik COVID-19 yang terjadi sejak awal 2020 silam.

"Pada 2021 perdagangan digital mencapai Rp401 triliun seiring dengan meningkatnya preferensi belanja secara online atau daring serta didukung oleh sistem pembayaran digital," kata Airlangga.

Bersamaan dengan hal itu, nilai transaksi uang elektronik mengalami pertumbuhan sebesar 32,25 persen. Kemudian, nilai transaksi QRIS juga meroket 245 persen dan nilai transaksi digital banking meningkat 20,82 persen.

Baca Juga: Menlu Negara G20 Siap Atasi Krisis Pangan Global

3. Ekonomi digital jadi isu yang dibahas dalam G20 Presidensi Indonesia

Potensi Ekonomi Digital Indonesia Tembus Rp4.531 Triliun pada 2030Ilustrasi transaksi digital (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Sebelumnya diberitakan, ekonomi digital menjadi salah satu isu yang akan dibawa dalam pertemuan G20 Presidensi Indonesia 2022. Sebelum dilakukannya pertemuan antar kepala negara, isu tentang ekonomi digital bakal dibahas dalam level kelompok kerja atau Digital Economy Working Group (DEWG).

DEWG ini merupakan inisiatif Indonesia yang memang menganggap ekonomi digital sebagai salah satu isu penting untuk dibahas dalam pertemuan G20 nanti.

"Sejak 2019 Indonesia adalah negara yang memperjuangkan isu digital dari gugus tugas menjadi kelompok kerja, dari task force menjadi working group. 2020 diperjuangkan kembali dan disepakati kenaikan kelasnya. Jadi indonesia negara pertama yang memimpin kelompok kerja ekonomi digital," kata Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Dedy Permadi, dalam pertemuan dengan media di Jakarta, Rabu (26/1/2021).

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya