Profil Ahok, Mundur dari Komut Pertamina untuk Dukung Ganjar-Mahfud

Ahok jadi Komisaris Utama Pertamina selama 5 tahun

Jakarta, IDN Times - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kembali jadi perbincangan publik setelah memutuskan mundur dari jabatan Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina (Persero).

Ahok menyatakan mundur karena ingin mengikuti kampanye Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

“Ya benar. Mau ikut kampanye untuk kemenangan Pak Ganjar,” kata Ahok saat dihubungi IDN Times, Jumat (2/2/2024).

Keputusan Ahok telah disampaikan ke Pertamina dalam Memorandum nomor 025/K/DK/2024 perihal Surat Pengunduran Diri dan Laporan Pertanggungjawaban sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).

Berikut ini profil dan rekam jejak Ahok seperti dirangkum dari berbagai sumber:

Baca Juga: Ahok Mundur dari Kursi Komisaris Utama Pertamina

1. Jadi Komut Pertamina hampir 5 tahun

Profil Ahok, Mundur dari Komut Pertamina untuk Dukung Ganjar-Mahfudpotret liburan Ahok dan Puput Nastiti di Lombok (instagram.com/pluralljeko)

Ahok ditunjuk Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menjadi Komut Pertamina pada 22 November 2019.

Dengan demikian, Ahok menjadi Komut Pertamina untuk waktu cukup lama, yakni hampir 5 tahun.

"Insyaallah sudah resmi dari beliau, Pak Basuki akan jadi Komisaris Utama Pertamina," kata Erick kala itu di Kompleks Istana Negara, Jakarta.

Baca Juga: Ahok Mundur dari Komisaris Utama Pertamina, Siapa Penggantinya?

2. Mengawali karier politik dengan menjadi anggota DPRD

Profil Ahok, Mundur dari Komut Pertamina untuk Dukung Ganjar-MahfudKomisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama bersama mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (ANTARA/Hafidz Mubarak A)

Pada tahun 2003, Ahok memutuskan untuk terjun dalam dunia politik. Ia bergabung dengan Partai Perhimpunan Indonesia Baru (PPIB).

Dirinya terinsipirasi oleh pepatah sang ayah yang menyebutkan bahwa 'orang miskin jangan melawan orang kaya, orang kaya jangan melawan pejabat.' Dari pepatah itulah, semangat Ahok untuk terjun dalam dunia politik semakin berkobar membantu rakyat kecil.

Pada Pemilu 2004, Ahok mencalonkan diri sebagai anggota legislatif. Tak mempunyai modal untuk berkampanye, ia melakukan blusukan ke pelosok Belitung Timur untuk menemui para konstituen.

Ahok menyatakan untuk tidak memberikan uang politik kepada rakyat. Hal tersebut suatu cara ampuh yang membuat Ahok terpilih sebagai anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur periode 2004 hingga 2009.

Selama menjadi anggota DPRD, aksi Ahok mendapatkan simpati. Ia menunjukkan integritasnya dengan cara menolak praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Tak hanya itu, Ahok sebagai wakil rakyat secara langsung bertemu dengan rakyat untuk mendengarkan keluh kesah yang mereka derita. Hal tersebut membuat Ahok terkenal di kalangan masyarakat.

Baca Juga: Alasan Ahok Mundur dari Komut Pertamina: Mau Ikut Kampanye Ganjar

3. Jadi Bupati Belitung

Profil Ahok, Mundur dari Komut Pertamina untuk Dukung Ganjar-MahfudKomisaris Utama (Komut) PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Setelah tujuh bulan Ahok menjalani tugas sebagai anggota DPRD Belitung Timur, masyarakat di sana mendukung Ahok untuk menjadi Bupati Belitung Timur. Pria yang hobi berolahraga ini pun maju sebagai Calon Bupati Belitung Timur pada 2005.

Ahok berhasil menjadi Bupati Belitung Timur pada periode 2005 hingga 2010 dengan mengantongi suara sebesar 37,13 persen.

Selama menjabat sebagai bupati, Ahok mampu memberikan kesehatan pelayanan gratis, sekolah gratis (beasiswa), dan memberikan pelayanan publik lainnya. Dalam kurun waktu 16 bulan, Ahok membenahi sistem keuangan dan birokrasi di Belitung Timur. Jaminan sosial dan kesehatan pun berhasil dibangun oleh mantan pengusaha Belitung ini.

Namun, Ahok belum puas atas jabatan tersebut dan resmi mengundurkan diri sebagai bupati pada 22 Desember 2006. Ia menyerahkan jabatan sebagai bupati kepada wakilnya Khairul Effendi. Alasan dia mengundurkan diri karena pada 2007 Ahok mencalonkan diri menjadi Gubernur Bangka Belitung.

Dalam pemilihan Gubernur Babel, Ahok berhasil mendapatkan 63 persen suara. Namun, Ahok gagal menjadi Gubernur Babel karena diduga banyaknya manipulasi proses pemungutan dan penghitungan suara. Dia pun kalah dari Eko Maulana Ali.

4. Beralih ke Senayan

Profil Ahok, Mundur dari Komut Pertamina untuk Dukung Ganjar-MahfudKomisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Pada 2009, Ahok maju sebagai calon legislatif dari Partai Golongan Karya (Golkar). Dia berhasil mendapatkan suara terbanyak sehingga berhasil lolos ke Senayan. Di DPR, Ahok menduduki kursi Komisi II dengan lingkup tugas bidang dalam negeri, sekretariat negara, dan pemilu.

Lewat kiprahnya di DPR, Ahok menciptakan standar baru untuk anggota-anggota DPR lain dalam antikorupsi, transparansi, dan profesionalisme.

Dalam hal ini, Ahok dikatakan sebagai pionir dalam pelaporan aktivitas kerja di DPR. Ketika duduk di kursi DPR, perlawanan Ahok kepada praktik korupsi terlihat saat dirinya menolak praktik kunjungan kerja di Spanyol. Menurut Ahok, anggaran kunjungan kerja di Spanyol membengkak.

Maka dari itu, Ahok lebih memilih pergi ke Maroko untuk menghindari pembengkakan biaya. Anggaran tersebut dinialinya lebih baik diberikan untuk kemaslahatan masyarakat.

5. Mendampingi Jokowi sebagai Wagub DKI Jakarta

Profil Ahok, Mundur dari Komut Pertamina untuk Dukung Ganjar-MahfudInstagram.com/@basukibtp

Pada 2012, nama Ahok mencuat karena dipilih oleh Joko "Jokowi" Widodo sebagai calon Wakil Gubernur DKI Jakarta. Setelah melalui dua tahap pemilihan, pasangan Jokowi-Ahok memenangkan pilkada tersebut.

Jokowi-Ahok dilantik pada 15 Oktober 2012 sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017.

Pasangan Jokowi-Ahok memiliki latar belakang yang berbeda. Jokowi memiliki karakter orang Solo yang tenang dan kalem, sedangkan Ahok memiliki karakter keras dan ceplas-ceplos. Meski pun kedua latar belakang yang berbeda, mereka memiliki kesamaan mulai dari urusan pakaian yang dikenal sebagai baju kotak-kotak.

Baca Juga: Ahok Ungkap Risiko Kerja di BUMN: Salah Sedikit Masuk Penjara

6. Menjadi Gubernur DKI gantikan Jokowi

Profil Ahok, Mundur dari Komut Pertamina untuk Dukung Ganjar-MahfudBasuki Tjahaja Purnama alias Ahok (IDN Times/Aryodamar)

Pada 14 November 2014, Ahok secara resmi dilantik oleh Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta. Pada saat itu, Jokowi mengikuti Pemilu 2014 dan mencalonkan diri sebagai Presiden sehingga mengundurkan diri menjadi gubernur. Jokowi yang memenangkan Pemilu 2014 pun akhirnya keluar menjadi presiden.

Dengan begitu, Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta dengan wakilnya bernama Djarot Saiful Hidayat. Namun, keduanya tidak lama menjadi pasangan untuk mengurus Jakarta sebab pada 2017 Ahok tersandung kasus penistaan agama.

Ahok divonis bersalah dan dihukum dua tahun penjara karena kasus penistaan agama pada 9 Mei 2017. Sebelumnya, pada Selasa, 27 September 2016, Ahok berpidato di hadapan warga Kabupaten Kepulauan Seribu.

Pidato yang disampaikan menjelang pelaksanaan Pilkada DKI 2017 itu diunggah ke akun YouTube Pemprov DKI Jakarta dan ramai diperbincangkan setelah diunggah oleh Buni Yani ke akun Facebook pribadinya.

Setelah itu, sejumlah ormas dan pihak-pihak sipil melaporkan Ahok ke polisi karena dianggap melakukan penistaan agama dengan menyampaikan ayat Al-Quran tidak sesuai aslinya.

Baca Juga: Pertamina Terseret Skandal Suap SAP, Ahok: Komite Audit Sudah Pelajari

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya