Proyeksi Permintaan Meningkat pada 2023, Harga Minyak Meroket

Harga minyak WTI ada di level 78 dolar AS per barel

Jakarta, IDN Times - Harga minyak mentah berjangka WTI terus mengalami lonjakan hingga level 78 dolar Amerika Serikat (AS) per barel, Senin (14/11/2023). Itu mencerminkan ketiga kalinya kenaikan harga secara berturut-turut.

Head Research & Development Deu Calion Futures (DCFX), Paolo Liszman menyebutkan, Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) memiliki andil besar dalam memicu kenaikan tersebut.

"Dalam laporan bulanannya, OPEC meningkatkan proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global untuk tahun 2023. Proyeksi ini kini mencapai 2,46 juta barel per hari, menandakan optimisme terkait tren pertumbuhan global yang tangguh dan kondisi pasar minyak yang stabil," ucap Liszman dalam keterangan tertulisnya kepada IDN Times, Selasa (14/11/2023).

1. Kebijakan OPEC mengarahkan pasar minyak

Proyeksi Permintaan Meningkat pada 2023, Harga Minyak MeroketIlustrasi Minyak dan OPEC (IDN Times/Arief Rahmat)

Liszman menambahkan, OPEC juga mencatat pasar minyak saat ini sedang memperlihatkan kekuatan yang konsisten, dan itu mampu menopang harga minyak dalam jangka panjang.

Selain itu, Liszman mengatakan kebijakan OPEC juga berperan kunci dalam mengarahkan pasar minyak. Keputusan OPEC untuk menjaga produksi minyak pada tingkat tertentu atau menyesuaikannya dapat memberikan sinyal penting kepada pelaku pasar.

"Langkah-langkah tersebut memengaruhi keseimbangan antara penawaran dan permintaan, yang kemudian tercermin dalam fluktuasi harga," kata Liszman.

Baca Juga: Indonesia Titik Sentral Penentu Harga Minyak Nabati Dunia

2. Faktor penentu utama pergerakan harga minyak

Proyeksi Permintaan Meningkat pada 2023, Harga Minyak MeroketIlustrasi harga minyak (IDN Times/Arief Rahmat)

Liszman kemudian menyoroti beberapa faktor yang menjadi penentu utama pergerakan hanya minyak saat ini.

"Peningkatan permintaan dari sektor industri dan permintaan yang kuat dari sektor transportasi dan manufaktur memberikan dorongan positif, memicu kenaikan harga minyak," kata dia.

Bukan hanya faktor ekonomi, tetapi juga faktor geopolitik memainkan peran penting dalam dinamika harga minyak. Konflik regional, sanksi ekonomi, dan ketidakpastian politik dapat menciptakan ketegangan di pasar minyak global.

3. Harga minyak 78 dolar AS per barel menandai fase positif pasar energi global

Proyeksi Permintaan Meningkat pada 2023, Harga Minyak MeroketIlustrasi harga minyak (IDN Times/Arief Rahmat)

Secara keseluruhan, sambung Liszman, harga minyak dunia yang naik di atas 78 dolar AS per barel menandai fase positif dalam pasar energi global.

"OPEC, melalui laporan bulanannya, memperkuat keyakinan terhadap pasar yang kuat dan menyuguhkan proyeksi pertumbuhan permintaan yang optimis untuk tahun 2023," ujarnya.

Baca Juga: Iran: Boikot Minyak dan Makanan untuk Israel!

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya