Rupiah Ditutup Menguat Tipis Atas Dolar AS, Ini Faktor Pendorongnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah berhasil mengungguli dolar Amerika Serikat (AS) hari ini. Pada penutupan perdagangan Selasa (14/9/2021), kurs rupiah ditutup menguat terhadap dolar AS.
Mengutip Bloomberg, mata uang Garuda ditutup menguat tipis 5 poin atau 0,04 persen ke level Rp14.247 per dolar AS.
Kurs rupiah sendiri dibuka terkoreksi tipis 3 poin ke level Rp14.252 per dolar AS pada pembukaan perdagangan Selasa pagi.
Baca Juga: Rupiah Dibuka Melemah 29 Poin Terhadap Dolar AS
1. Nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah BI
Sementara itu, berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI) pada Selasa (14/9/2021), nilai tukar rupiah tercatat sebesar Rp14.257 per dolar AS.
Angka tersebut lebih rendah dari kurs rupiah pada Senin (13/9/2021) yang ada di level Rp14.260 per dolar AS.
Baca Juga: Zipmex Raih Pendanaan Seri B Lebih dari Setengah Triliun Rupiah
2. Kombinasi faktor eksternal dan internal sukses tahan penguatan dolar AS
Editor’s picks
Kendati dibuka melemah, kurs rupiah dapat melawan dolar AS pada penutupan perdagangan hari ini.
Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra pun telah memprediksi hal tersebut terjadi tahun ini.
Dari eksternal, faktor yang mampu menahan penguatan dolar AS adalah penguatan indeks saham Asia pagi ini yang menunjukkan minat pasar terhadap risiko mulai membesar
"Sementara internal, ditambah banyaknya wilayah yang sudah tidak lagi PPKM 4 di tanah air juga bisa membantu penguatan rupiah," ujar Ariston, Selasa pagi.
3. Rupiah potensi melemah pada perdagangan esok
Ariston kemudian meyakini bahwa kurs rupiah akan kembali lunglai melawan dolar AS. Hal tersebut lantaran rilis data inflasi AS pada malam nanti.
"Nilai tukar rupiah masih berpotensi melemah karena pelaku pasar mengantisipasi rilis data inflasi AS malam ini," kata Ariston
Baca Juga: 5 Kesalahan Utama yang Harus Dihindari Saat Investasi Emas