Selasa Pagi, Rupiah Dibuka Menguat ke Level Rp14.325 Per Dolar AS
Ilustrasi Dollar dan Rupiah (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami penguatan pada pembukaan perdagangan, Selasa (25/5/2021). Rupiah dibuka menguat 30 poin terhadap dolar AS ke level Rp14.325.
Melansir Bloomberg, hingga pukul 10.00 WIB, rupiah telah menguat 17,5 poin atau 0,12 persen ke level Rp14.337 per dolar AS pada pagi ini.
Baca Juga: Menutup Pekan, Rupiah Ditutup Perkasa Atas Dolar AS di Level Rp14.355
1. Penguatan rupiah imbas dari meredanya kekhawatiran terhadap inflasi Amerika Serikat (AS)
Ilustrasi Inflasi. IDN Times/Arief RahmatPengamat pasar keuangan Ariston Tjendra menyampaikan penguatan kurs rupiah tersebut merupakan imbas dari mulai meredanya kekhawatiran pasar terhadap kenaikan inflasi di AS.
"Meredanya kekhawatiran tersebut mendorong pelemahan indeks dolar AS dan penurunan yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun," kata dia kepada IDN Times.
Adapun, yield tersebut terpantau turun ke bawah 1,6 persen dari sebelumnya di kisaran 1,62 persen.
2. Hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) mendukung penguatan rupiah
Pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di Kantor Pusat BI (IDN Times/Hana Adi Perdana)Di sisi lain, Ariston juga menilai hasil RDG BI pada sore nanti bisa mendukung penguatan rupiah hingga penutupan perdagangan nanti. Sebab, RDG BI diprediksi tidak akan mengubah kebijakan suku bunganya.
"Dari dalam negeri, pasar menunggu hasil RDG BI yang kemungkinan tidak mengubah kebijakan suku bunganya. Hal ini tentu bisa mendukung penguatan nilai tukar rupiah," ujar dia.
3. Rupiah berpotensi ditutup menguat pada sore nanti
Ilustrasi Uang Rupiah (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)Oleh sebab itu, Ariston meyakini, kurs rupiah terhadap dolar AS bakal perkasa sepanjang hari ini.
"Rupiah berpotensi menguat hari ini ke arah kisaran Rp14.300 seiring dengan perbaikan sentimen pasar terhadap aset berisiko. Potensi resisten di kisaran Rp14.380," ucapnya.
Baca Juga: Awal Pekan, Rupiah Kembali Bertenaga
Berita Terkini Lainnya
