Sri Mulyani Akui Gen Z Beda dari Baby Boomers dan Millennials

Negara perlu menghasilkan SDM berkualitas dari Gen Z

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati berbagi pandangannya terhadap generasi Z. Dia menyebut gen Z yang yang saat ini mulai menginjakkan kaki di bangku kuliah, berbeda 180 derajat dengan generasi baby boomers dan bahkan dengan millennials.

"Para mahasiswa yang sekarang ini tengah belajar di berbagai kampus di Indonesia adalah berasal dari generasi yang kita tahu adalah generasi berbeda dengan masa-masa kami baby boomer belajar, atau bahkan Anda juga berbeda dengan millennial yang belajar. Anda masuk dalam golongan kategori generasi Z atau bahkan sebagian post generasi Z," tutur Sri Mulyani, saat memberikan sambutan dalam penandatanganan MoU anatara Unpad, UPN Veteran, dan UNEJ, Jumat (3/9/2021).

Baca Juga: Millennial dan Gen Z Tetap Jadi Investor Saham Terbanyak saat Pandemi

1. Generasi saat ini bergelimang informasi dan teknologi

Sri Mulyani Akui Gen Z Beda dari Baby Boomers dan Millennialsunsplash.com/Akson

Generasi Z, lanjut Sri Mulyani, dilahirkan dalam suasana yang berbeda baik dari segi lingkungan sosial maupun keluarga sehingga tercipta gap cukup jauh dengan generasi ayah ibu mereka yang mungkin sebagian millennials dan baby boomers.

"Ini berarti memang mereka memiliki dan dilahirkan dibesarkan dalam sebuah suasana negara yang berbeda, di dalam lingkungan keluarga maupun lingkungan sosial yang berbeda dan juga dihadapkan kepada teknologi yang telah masuk di dalam kehidupan sejak usia dini dan itu pasti memengaruhi generasi-generasi ini," ujar dia.

2. Kewajiban negara menciptakan SDM unggul dari para generasi Z

Sri Mulyani Akui Gen Z Beda dari Baby Boomers dan MillennialsIDN Times/Arief Rahmat

Oleh karena itu, negara memiliki tanggung jawab atau kewajiban untuk bisa menciptakan SDM berkualitas dari kalangan generasi Z. Sri Mulyani menginginkan gen Z untuk bisa menjadi SDM yang tidak terlalu tergantung terhadap negara. Namun, justru sebaliknya, yakni memberikan perannya terhadap bangsa Indonesia.

"Jadi, kita bukan melahirkan generasi yang kemudian bertanya negara datang dan hadir untuk saya apa? Saya dapat apa? Tetapi kita menginginkan membangun generasi yang terus berpikir saya bisa melakukan apa untuk bisa membangun negara saya? Itu sebuah mindset yang sama sekali berbeda," kata Sri Mulyani.

Namun, sambung dia, mindset tersebut tidak bisa datang dengan sendirinya mengingat kalangan gen Z sudah diserbu dengan berbagai macam informasi dan pengaruh dari masifnya perkembangan teknologi informasi.

Baca Juga: 5 Cara Milenial dan Gen Z jadi Pahlawan di Era Pandemik

3. Inisiasi Kampus Merdeka

Sri Mulyani Akui Gen Z Beda dari Baby Boomers dan MillennialsIDN Times/ Ileny Rizky

Berangkat dari hal tersebut, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemendikbud Ristekdikti) menginisiasi program Kampus Merdeka.

Tujuannya adalah agar generasi sekarang yang sedang mengenyam bangku kuliah bukan hanya belajar dari teori, melainkan juga memahami tantangan dan situasi sebenarnya pada saat nanti mereka bekerja. Sri Mulyani pun mengedepankan kerja sama antara institusi perguruan tinggi dengan institusi lainnya baik pemerintahan maupun korporasi untuk bisa mewujudkan itu.

"Cara-cara untuk melakukan kerja sama antara perguruan tinggi dengan instansi atau lembaga-lembaga, baik publik seperti kami di Kemenkeu maupun instansi korporasi itu adalah sesuatu yg sangat-sangat baik, make sense, dan ini membutuhkan kedua dunia ini harus saling berkomunikasi," ucap dia.

Baca Juga: OJK: Investor Pasar Modal Didominasi Millennial dan Gen Z

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya