Sstt...Ada Sinyal Harga Pertalite dan Solar Bakal Naik

Menteri ESDM isyaratkan bakal ada penyesuaian harga BBM

Jakarta, IDN Times - Sinyal kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar semakin kencang beredar. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif pun mengisyaratkan adanya penyesuaian harga untuk dua jenis BBM tersebut di tengah melambungnya harga minyak dunia.

Arifin menyatakan, penyesuaian harga Pertalite dan Solar bakal menjadi langkah jangka menengah serta panjang dari pemerintah dalam menghadapi kenaikan harga minyak mentah dunia yang di atas 100 dolar AS per barel.

Dia pun menjelaskan, naiknya harga minyak dunia sebagai imbas konflik Rusia-Ukraina telah membuat harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) ada pada level 98,4 dolar AS per barel pada Maret 2022. Di sisi lain, asumsi APBN 2022 terhadap harga minyak mentah tersebut hanya 63 dolar AS.

"Untuk jangka menengah dan panjang akan dilakukan penyesuaian harga Pertalite, minyak Solar, dan mempercepat bahan bakar pengganti seperti KBLBB, bahan bakar gas (BBG), bioethanol, bioCNG, dan lainnya," kata Arifin dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR, Rabu (13/4/2022).

Baca Juga: Harga Pertalite dan Elpiji 3 Kg Tak Akan Naik Jelang Lebaran

1. Harga Pertalite dan Solar masih belum naik saat ini

Sstt...Ada Sinyal Harga Pertalite dan Solar Bakal NaikPertalite. (Dok. Pertamina)

Asal tahu saja, pemerintah baru saja menaikkan harga BBM nonsubsidi jenis RON92 atau Pertamax per 1 April kemarin.

Sementara itu, harga BBM jenis lainnya yakni Pertalite masih Rp7.650 per liter, sedangkan Solar masih pada level Rp5.150 per liter.

Baca Juga: Sudah Tahu? Ini Perbedaan Pertamax dan Pertalite

2. Strategi lain dari pemerintah dalam menghadapi kenaikan harga minyak

Sstt...Ada Sinyal Harga Pertalite dan Solar Bakal NaikIlustrasi pengisian BBM di SPBU Pertamina. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Selain melakukan penyesuaian terhadap harga Pertalite dan Solar, Arifin mengungkapkan strategi lain guna menghadapi kenaikan harga minyak mentah dunia. Strategi tersebut adalah melalui pengamanan cadangan operasional menjadi 30 hari dari saat ini hanya 21 hari. Kemudian, melakukan manajemen stok secara jangka panjang.

"Serta melakukan optimalisasi campuran bahan bakar nabati dalam solar," kata Arifin.

Baca Juga: Harga Pertamax Mahal, Konsumen Berpotensi Migrasi ke Pertalite

3. Pemerintah berkomitmen jaga pasokan dan distribusi BBM selama Ramadan dan Lebaran

Sstt...Ada Sinyal Harga Pertalite dan Solar Bakal NaikMobil tangki sedang mengisi BBM di Terminal BBM. (dok. Pertamina Patra Niaga)

Di sisi lain, pemerintah berkomitmen untuk menjaga pasokan dan distribusi BBM selama Ramadan dan Lebaran. Hal itu menjadi strategi jangka pendek pemerintah dalam menghadapi kenaikan harga minyak mentah dunia.

Selain itu, pemerintah juga bakal meningkatkan pengawasan dan penindakan terhadap penyalahgunaan BBM serta memaksimalkan fungsi digitalisasi SPBU. Pemerintah, sambung Arifin, juga akan menambah kuota BBM seperti Solar, Pertalite, dan minyak tanah.

Untuk Solar, kuota tambahan yang diusulkan sebesar 2,29 juta kiloliter (KL) hingga menjadi 17,39 juta KL. Lalu Pertalite bertambah 5,45 juta KL menjadi 28,5 juta KL, sedangkan minyak tanah ditargetkan naik 0,10 juta KL menjadi 0,58 juta KL.

"Untuk jangka pendek, kami mengusulkan perubahan kuota BBM jenis tertentu yaitu minyak Solar dan minyak tanah, juga JBKP Pertalite, dan melakukan penyesuaian harga BBM nonsubsidi," beber Arifin.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya