Tambangnya Besar, Indonesia Mau Bikin Bank Emas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah tengah mengkaji kemungkinan untuk membentuk bullion bank atau bank emas. Hal tersebut dilakukan guna memaksimalkan emas sebagai salah satu komoditas terbesar di Indonesia.
Rencana tersebut diungkapkan oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomoian Airlangga Hartarto dalam Rapat Kerja Kementerian Perdagangan yang digelar secara virtual pada Kamis (4/3/2021).
Baca Juga: Airlangga dan Wimboh Pede Pasar Modal Tumbuh Positif di 2021
1. Emas komoditas andalan Indonesia
Airlangga menjelaskan bahwa dalam setahun terakhir terutama semenjak pandemik COVID-19 menyerang, beberapa komoditas mengalami penurunan kecuali CPO atau kelapa sawit dan emas.
Khusus emas, selain peningkatan, impornya adalah salah satu yang paling tinggi. Maka dari itu, Airlangga ingin agar ini lebih didalami lagi, salah satunya lewat pembentukan bullion bank.
"Ini menunjukkan sesuatu yang perlu didalami terkait impor ekspor emas ini karena kita memiliki pertambangan yang besar dan salah satu yang dikaji oleh pemerintah adalah pembentukan bullion bank," ungkap Airlangga.
2. Potensi ekspor emas tinggi
Mengingat emas menjadi salah satu komoditas yang harganya mengalami peningkatan ketika pandemik COVID-19 menyerang, Airlangga kemudian meminta Menteri Perdagangan M Lutfi untuk bisa mendalami perihal ekspor dan impor emas yang menjadi catatan pihaknya.
"Tentu Pak Menteri Perdagangan bisa mendalami bagaimana ekspor impor ini, karena sebagian digunakan juga untuk jewelries dan ekspor impor ini tentu ada kaitannya dengan PPN dan lainnya," kata Airlangga.
Editor’s picks
Menanggapi hal tersebut, M Lutfi mengaku siap melaksanakan arahan dari Airlangga tersebut. Pasalnya, dia melihat bullion bank selain bermanfaat untuk ekspor juga untuk memberikan kendali terhadap pasar dalam dan luar negeri.
"Saya menghitung ada beberapa hal penting untuk kita laksanakan terutama bagaimana kita menciptakan bullion bank supaya kegiatan kemampuan mengontrol pasar emas bisa berjalan dengan baik," ujarnya.
Baca Juga: Freeport Investasi Rp19,3 Triliun untuk Tambang Bawah Tanah
3. Indonesia pemain besar emas dunia
Dalam pemaparannya, Airlangga menyatakan bahwa Indonesia merupakan pemain besar dalam industri emas di dunia. Kinerja ekspor emas dan granule tahun lalu tercatat meningkat hingga 5.280 juta dolar Amerika Serikat (AS).
Dari segi pertambangan, Indonesia memiliki Tambang Grasberg di Papua merupakan kedua terbesar di dunia setelah South Deep Gold Mine di Afrika Selatan dengan total cadangan emas yang mencapai 30,2 juta ounces.
Sementara dari segi produksi, Indonesia merupakan negara produsen emas terbesar nomor 7 di dunia dengan total produksi pada 2020 mencapai 130 ton per tahun atau setara dengan 4,59 juta ounces.
4. Manfaat pembentukan bullion bank
Oleh sebab itu, dengan modal pertambangan dan hasil produksi yang besar tak heran jika pemerintah Indonesia ingin membentuk bullion bank. Kendati belum jelas bentuknya akan seperti apa nanti, pembentukan bullion bank dinilai Airlangga bisa memberikan keuntungan bagi pemerintah dalam hal penghematan devisa.
Di sisi lain, ada keuntungan untuk industri dengan mendapatkan sumber pembiayaan proyek. Keuntungan berikutnya bagi bank bisa sebagai diversifikasi produk dan terakhir bagi masyarakat bisa mendapatkan return simpanan.
Baca Juga: Tambang Emas Martabe Berbagi Pengetahuan Merancang Pertambangan Emas