Tarif Tol cuma 5 Persen Bebani Biaya Logistik Nasional

Kontribusi terbesar datang dari BBM jenis solar

Jakarta, IDN Times - Perbedaan tarif tol antara kendaraan logistik dan nonlogistik diyakini tidak akan berpengaruh signifikan dalam upaya menurunkan biaya logistik di Indonesia. Hal itu lantaran kontribusinya yang cenderung minim bagi komponen biaya logistik secara keseluruhan.

"Tarif tol itu memberikan kontribusi kurang lebih 5 sampai 10 persen saja. Jadi, nggak besar, yang terbesar itu adalah BBM jenis solar," kata Senior Consultant Supply Chain Indonesia (SCI), Sugi Purnoto kepada IDN Times, dikutip Selasa (16/1/2024).

Baca Juga: Anies Sebut Perlu Review Tarif Tol, Ini Kata Pelaku Logistik

1. Presentase kontribusi BBM ke biaya logistik nasional

Tarif Tol cuma 5 Persen Bebani Biaya Logistik NasionalIlustrasi pengisian BBM Solar di SPBU Rest Area KM 87 B Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Lampung, Rabu (20/12/2023). (IDN Times/Martin L Tobing).

Solar, kata Sugi, berkontribusi terhadap biaya logistik nasional sebesar 25 persen hingga 50 persen. Namun, Sugi menyatakan angka tersebut bisa lebih besar mengingat kondisi di lapangan tidak selalu sesuai dengan harapan.

"Tergantung konsumsi borosnya, jaraknya, dan seterusnya, tapi kisarannya rata-rata seperti itu, jadi itu lebih besar," ucap Sugi.

2. Anies sebut perbedaan tarif tol jadi cara turunkan biaya logistik

Tarif Tol cuma 5 Persen Bebani Biaya Logistik NasionalCalon Presiden Nomor Urut 1, Anies Baswedan, usai acara Dialog Pers dan Calon Presiden bersama PWI, Jumat (1/12/2023). (IDN Times/Amir Faisol)

Sebelumnya diberitakan, calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan mengungkapkan bahwa peninjauan tarif tol yang ada saat ini sebagai salah satu cara dia menurunkan biaya logistik nasional jika nanti jadi presiden.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menilai, tarif tol yang ada saat ini tidak berpihak kepada dunia usaha. Adapun peninjauan ulang tersebut berkaitan dengan penerapan tarif tol yang berbeda antara kegiatan usaha dan kegiatan pribadi atau pariwisata.

"Menurut saya perlu adanya review ulang atas tarif jalan tol, antara kegiatan usaha dengan kegiatan leisure. Yang sekarang terjadi adalah untuk kegiatan private yang nonkomersial itu malah mendapatkan biaya lebih kecil dibandingkan kegiatan komersial," tutur Anies dalam dialog dengan Kadin di Jakarta Theater, pada 11 Januari 2024.

Baca Juga: Anies Mau Serius Bangun Jalur Kereta Api untuk Turunkan Biaya Logistik

3. Kendaraan logistik jadi berpindah ke jalan non-tol

Tarif Tol cuma 5 Persen Bebani Biaya Logistik Nasionalilustrasi Jalur Pantura Brebes-Tegal (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Atas hal tersebut, Anies mengungapkan, banyak kendaraan logistik atau truk yang beralih ke jalan nontol. Hal itu pun berimbas pada rusaknya jalan nontol, karena tidak mampu menampung beban yang dibawa truk-truk logistik tersebut.

"Apa yang terjadi? Truk gak lewat jalan tol, truk lewat jalan nontol, dan nontol tidak dirancang untuk menopang kendaraan berat seperti itu," kata mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.

Baca Juga: Mau Terus Maju, Industri Logistik Hadapi 3 Tantangan Pelik

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya