Top Banget! APBN Surplus 6 Bulan Berturut-turut

APBN alami surplus Rp73,6 triliun pada Juni 2022

Jakarta, IDN Times - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat surplus Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp73,6 triliun pada Juni 2022. Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani menyatakan, realisasi surplus tersebut 0,39 persen terhadap gross domestic product (GDP).

"APBN semester satu masih mencatat surplus, jadi 6 bulan berturut-turut APBN kita surplus. Surplusnya di Juni ini Rp73,6 triliun," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTa edisi Juni 2022, Rabu (27/7/2022).

Baca Juga: Sri Mulyani: APBN Semester-I 2022 Diprediksi Surplus Rp73,6 Triliun

1. Surplus APBN Juni 2022 lebih rendah dari Mei 2022

Top Banget! APBN Surplus 6 Bulan Berturut-turutIlustrasi APBN (IDN Times/Arief Rahmat)

Surplus APBN yang terjadi pada Juni 2022 tercatat lebih rendah dibandingkan surplus Mei 2022, baik dari segi nominal maupun presentase.

Surplus APBN pada Mei 2022 tercatat sebesar Rp132,2 triliun, sedangkan surplus Juni 2022 menurun hingga Rp73,6 triliun.

Kemudian dari segi presentase terhadap PDB, surplus APBN Juni 2022 hanya mencapai 0,39 persen, sedangkan Mei 2022 sebesar 0,74 persen.

Baca Juga: APBN Surplus Lagi pada April 2022, Tembus Rp103,1 Triliun

2. Pendapatan negara tumbuh 48,5 persen

Top Banget! APBN Surplus 6 Bulan Berturut-turutilustrasi ekonomi (IDN Times)

Di sisi lain, pendapatan negara hingga Juni 2022 tercatat sebesar Rp1.317,2 triliun. Capaian ini lebih tinggi 48,5 persen jika dibandingkan dengan realisasi semester-I 2021 yang hanya Rp887 triliun

"Pendapatan negara telah mencapai Rp1.317,2 triliun di mana penerimaan pajak kita Rp1.035,9 triliun atau tumbuh 52,3 persen. Penerimaan pajak sendiri tumbuh 55,7 persen atau mencapai Rp868,3 triliun," ujar Sri Mulyani.

Baca Juga: Pemerintah Rogoh Kocek Rp34,3 Triliun dari APBN Buat THR 2022

3. Belanja negara naik 6,3 persen

Top Banget! APBN Surplus 6 Bulan Berturut-turutIlustrasi APBN. (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara untuk belanja negara, Kemenkeu mencatat adanya kenaikan pada Juni ini, yakni sebesar 6,3 persen.

"Belanja negara kita yang sudah mencapai Rp1.243,6 triliun itu tumbuhnya 6,3 persen. Belanja Pemerintah Pusat masih tumbuh 10 persen, terutama belanja dari non K/L seperti kompensasi yang melonjak tinggi," tutur Sri Mulyani.

Sementara itu, sambung Sri Mulyani, belanja K/L masih mengalami kontraksi 12,6 persen atau baru terealisasi Rp392,8 triliun selama enam bulan pertama 2022.

"Nah semua indikator yang luar biasa positif dari APBN ini di semester satu menjadi bekal yang sangat baik untuk mneghadapi semester dua yang kita tahu, yang kita paham lingkungan globalnya akan makin bergejolak dan tidak pasti," kata Sri Mulyani.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya