Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rincian Poin Kesepakatan Dagang RI-AS Deal Tarif Trump 19 Persen Final

Presiden AS Donald Trump (instagram.com/potus)
Presiden AS Donald Trump (instagram.com/potus)
Intinya sih...
  • Trump sebut Indonesia akan menghapus hambatan tarif bagi lebih dari 99 persen produk AS, menciptakan akses pasar yang bermanfaat.
  • AS dan Indonesia akan merundingkan aturan asal barang untuk memperoleh manfaat dari perjanjian ini.
  • Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan standar ketenagakerjaan dengan larangan impor yang melibatkan kerja paksa.

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) dan Indonesia mencapai kesepakatan dagang baru usai Presiden Donald Trump mengumumkan tarif baru pada Rabu (16/7/2025). Trump memutuskan Indonesia akan membayar tarif 19 persen bagi Indonesia, turun dari tarif sebelumnya yang sebesar 32 persen.

Pemerintah AS menyebut hal itu sebagai kesepakatan dagang bersejarah dengan Indonesia. Trump menyebut kesepakatan tersebut akan memberikan akses pasar bagi Amerika di Indonesia yang sebelumnya dianggap mustahil, serta membuka terobosan besar bagi sektor manufaktur, pertanian, dan digital Amerika.

Saat ini, Indonesia adalah mitra dengan defisit perdagangan barang terbesar ke-15 bagi AS. Defisit perdagangan barang AS dengan Indonesia sebesar 17,9 miliar dolar pada 2024. Sebelum perjanjian ini, tarif rata-rata yang dikenakan Indonesia terhadap produk asing adalah 8 persen, sedangkan tarif rata-rata AS hanya 3,3 persen.

Dalam beberapa pekan ke depan, AS dan Indonesia akan meresmikan Perjanjian Perdagangan Timbal Balik guna mengamankan manfaatnya bagi dunia usaha dan pekerja Amerika. Pengumuman yang diunggah dalam situs resmi Gedung Putih Perjanjian Perdagangan Timbal Balik AS-Indonesia sejumlah poin versi pemerintah AS. Berikut cakupan rinciannya:

1. Menghapus hambatan tarif

WhatsApp Image 2025-07-23 at 16.40.41.jpeg
Infografis RI - AS Sepakati Perjanjian Perdagangan Timbal Balik (IDN Times/Mohamad Rakan)

Indonesia akan menghapus hambatan tarif, secara preferensial, terhadap lebih dari 99 persen produk AS yang diekspor ke Indonesia di seluruh sektor, termasuk semua produk pertanian, produk kesehatan, makanan laut, teknologi informasi dan komunikasi, produk otomotif, dan bahan kimia. Ini akan menciptakan peluang akses pasar yang bermakna secara komersial bagi seluruh jajaran ekspor AS, serta mendukung lapangan kerja berkualitas tinggi bagi warga Amerika.

Menghapus Hambatan Nontarif untuk Ekspor Industri AS:

Indonesia akan mengatasi berbagai hambatan nontarif, termasuk dengan:

  1. Membebaskan perusahaan dan produk asal AS dari persyaratan kandungan lokal;

  2. Menerima kendaraan yang diproduksi sesuai standar keselamatan dan emisi kendaraan bermotor federal AS;

  3. Menerima sertifikat FDA dan otorisasi pemasaran sebelumnya untuk alat kesehatan dan farmasi;

  4. Membebaskan ekspor AS berupa kosmetik, alat kesehatan, dan barang manufaktur lainnya dari persyaratan sertifikasi dan pelabelan yang memberatkan;

  5. Menghapus pembatasan impor atau persyaratan lisensi untuk barang remanufaktur AS dan suku cadangnya;

  6. Menghapus kewajiban inspeksi atau verifikasi pra-pengiriman terhadap impor barang AS;

  7. Menerapkan praktik regulasi yang baik;

  8. Mengambil langkah-langkah untuk menyelesaikan berbagai masalah kekayaan intelektual yang sudah lama diidentifikasi dalam Special 301 Report oleh USTR;

  9. Menanggapi kekhawatiran AS terhadap prosedur penilaian kesesuaian.

Menghapus Hambatan Nontarif untuk Ekspor Pertanian AS:

Indonesia akan mengatasi dan mencegah hambatan bagi produk pertanian AS di pasar Indonesia, termasuk dengan:

  1. Membebaskan produk pangan dan pertanian AS dari seluruh rezim perizinan impor Indonesia, termasuk kebijakan neraca komoditas;

  2. Menjamin transparansi dan keadilan terkait indikasi geografis (GI), termasuk untuk daging dan keju;

  3. Memberikan penetapan permanen Fresh Food of Plant Origin (FFPO) untuk semua produk tanaman AS yang berlaku;

  4. Mengakui pengawasan regulasi AS, termasuk pencantuman semua fasilitas daging, unggas, dan produk susu AS, serta menerima sertifikat dari otoritas regulasi AS.

2. Memperkuat aturan asal barang

WhatsApp Image 2025-07-16 at 10.48.23.jpeg
Infografis Tarif Ekspor RI ke AS Salah Satu Terendah di ASEAN (IDN Times/Aditya Pratama)

AS dan Indonesia akan merundingkan aturan asal barang yang memfasilitasi agar manfaat dari perjanjian ini diperoleh oleh AS dan Indonesia, bukan oleh negara ketiga.

Menghapus Hambatan untuk Perdagangan Digital:

AS dan Indonesia akan menyelesaikan komitmen terkait perdagangan digital, jasa, dan investasi. Indonesia berkomitmen untuk:

  • Menghapus pos tarif HTS terhadap “produk tidak berwujud”;

  • Menangguhkan persyaratan deklarasi impor terkait;

  • Mendukung moratorium permanen terhadap bea masuk atas transmisi elektronik di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) secara langsung dan tanpa syarat;

  • Mengambil tindakan efektif untuk mengimplementasikan Joint Initiative on Services Domestic Regulation, termasuk menyerahkan Komitmen Spesifik yang direvisi untuk disertifikasi oleh WTO;

  • Memberikan kepastian mengenai kemampuan untuk memindahkan data pribadi dari wilayah Indonesia ke AS melalui pengakuan terhadap AS sebagai negara atau yurisdiksi yang menyediakan perlindungan data yang memadai sesuai hukum Indonesia.

Perusahaan-perusahaan AS telah memperjuangkan reformasi ini selama bertahun-tahun.

3. Menyelaraskan keamanan ekonomi

WhatsApp Image 2025-07-11 at 10.30.38.jpeg
Infografis perundingan tarif resiprokal AS (IDN Times/Aditya Pratama)

Indonesia berkomitmen untuk bergabung dengan Global Forum on Steel Excess Capacity dan mengambil tindakan efektif untuk mengatasi kelebihan kapasitas global di sektor baja dan dampaknya. AS dan Indonesia juga berkomitmen untuk memperkuat kerja sama dalam meningkatkan ketahanan rantai pasok. Ini mencakup:

  • Mengatasi penghindaran bea;

  • Bekerja sama dalam kontrol ekspor dan keamanan investasi;

  • Indonesia akan mencabut pembatasan ekspor ke AS atas semua komoditas industri, termasuk mineral kritis.

4. Meningkatkan standar ketenagakerjaan

WhatsApp Image 2025-07-08 at 10.08.56.jpeg
Surat Donald Trump untuk Presiden Prabowo Subianto terkait penetapan tarif resiprokal (Truth Social/@realDonaldTrump)

Indonesia berkomitmen untuk mengadopsi dan menerapkan larangan impor yang melibatkan kerja paksa, serta mencabut ketentuan yang membatasi pekerja dan serikat buruh dalam menjalankan kebebasan berserikat dan hak untuk berunding bersama.

Menandai Kesepakatan Komersial:

AS dan Indonesia mencatat adanya kesepakatan komersial di bidang pertanian, kedirgantaraan, dan energi, yang akan semakin meningkatkan ekspor AS ke Indonesia.

Trump telah menghasilkan perjanjian dagang yang tegas dan berpandangan ke depan yang akan menguntungkan para pekerja, eksportir, petani, dan inovator digital Amerika—kesepakatan ini adalah contoh nyata bagaimana kemenangan itu terlihat dan terasa bagi seluruh rakyat Amerika.

5. Trump sebut ini upaya membebaskan AS dari praktik perdagangan tak adil

WhatsApp Image 2025-07-11 at 09.22.43.jpeg
Infografis proposal Kerja sama bentuk respons atas kebijakan tarif resiprokal dengan pembelian produk AS (IDN/Aditya Pratama)

Trump menyatakan bahwa seluruh kebijakan resiprokal yang diterapkannya bagi seluruh negara mitra dagangnya adalah upaya menantang anggapan bahwa pekerja dan bisnis AS harus menerima praktik perdagangan tidak adil. Trump menyebut praktik itu telah merugikan mereka selama puluhan tahun dan berkontribusi pada defisit perdagangan historis Amerika.

Pada 2 April, Trump menyatakan darurat nasional sebagai respons terhadap defisit perdagangan barang AS yang besar dan terus-menerus, yang disebabkan oleh kurangnya timbal balik dalam hubungan dagang bilateral, hambatan tarif dan nontarif yang tidak adil, serta kebijakan ekonomi mitra dagang AS yang menekan upah dan konsumsi domestik.

"Presiden Trump terus memajukan kepentingan ekonomi dan keamanan nasional rakyat Amerika dengan menghapus hambatan tarif dan nontarif serta memperluas akses pasar bagi eksportir AS. Pengumuman hari ini menunjukkan bahwa Amerika dapat melindungi produksi domestiknya dan memperkuat basis industri pertahanannya sambil tetap mendapatkan akses pasar yang luas bersama mitra dagangnya," tulis Gedung Putih.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Jumawan Syahrudin
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us