Ilustrasi Pengusaha/Wirausahawan (IDN Times/Aditya Pratama)
Tantangan dari RnD sebenarnya adalah anggaran. Maka dari itu, pemerintah Indonesia harus bisa menarik investor asing demi mendongkrak dukungan dana demi area ini.
Pentingnya RnD sudah terbukti dari cara Amerika Serikat membangun industrinya. Pada 2016 silam, desain ekonomi dari Presiden Barack Obama yang tak populer, dengan basis digital, justru mampu membawa Amerika Serikat pada kejayaan ekonomi. ConnectAll Initiative, nama program tersebut, telah membuat akses internet dan teknologi di Amerika Serikat rata, karena pemerintah bekerja sama dengan pihak swasta.
Ini menghadirkan efek domino karena akses pendidikan, riset, dan lainnya, bisa berkembang. Hingga, efeknya mengarah pada akses ekonomi.
Situasi serupa juga dialami oleh Korea Selatan. Keberhasilan perusahaan Korea Selatan seperti Hyundai, Samsung, dan lainnya, dalam membangun bisnis tak lepas dari RnD.
Profesor Riset Yonsei University, Ko Young Kyung, menyatakan RnD tak cuma berbasis pada anggaran, namun keseriusan pemerintah. Makanya, Indonesia perlu lebih memerhatikan sektor RnD agar bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan memenuhi target kenaikan delapan persen.
"Anggaran nasional untuk RnD terus meningkat, tak terkecuali ketika Korea Selatan berada di krisis ekonomi. Divisi RnD menjadi hal wajib bagi setiap perusahaan besar di Korea Selatan. Mereka tahu bagaimana memanfaatkannya demi menciptakan inovasi dan menggali keuntungan," ujar Ko.