Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Roblox Siap Batasi Fitur agar Bisa Kembali Beroperasi di Rusia
Roblox (unsplash.com/veryinformed)

Intinya sih...

  • Roblox diblokir di Rusia karena konten tidak pantas

  • Roblox siap membatasi fitur komunikasi dan merevisi moderasi konten

  • Anak-anak protes dan kirim surat kepada Kremlin untuk memulihkan akses Roblox

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Platform permainan asal Amerika Serikat (AS), Roblox menyatakan kesiapannya untuk melakukan penyesuaian fitur di Rusia sebagai langkah untuk membatalkan larangan akses yang diberlakukan pemerintah Rusia sejak awal bulan ini. Sebelumnya, regulator komunikasi Rusia, Roskomnadzor memblokir akses terhadap Roblox dengan alasan keamanan dan perlindungan anak-anak.

Keputusan pemblokiran tersebut menimbulkan reaksi luas di kalangan pengguna di Rusia, termasuk protes langka serta keluhan massal dari anak-anak kepada Kremlin. Sebelum diblokir, Roblox tercatat memiliki sekitar 18 juta pengguna aktif di Rusia.

1. Latar belakang pemblokiran Roblox

Regulator komunikasi Rusia, Roskomnadzor mengumumkan pemblokiran platform permainan Roblox pada Rabu (3/12/2025). Langkah ini diambil karena Roblox dianggap menampilkan banyak konten tidak pantas yang dinilai dapat merusak perkembangan spiritual dan moral anak-anak.

Dalam pernyataannya, Roskomnadzor menyebut, beberapa alasan utama pemblokiran, termasuk penyebaran materi ekstremisme dan terorisme, propaganda LGBT yang dilarang di Rusia, serta munculnya kasus pelecehan seksual anak dan aktivitas perjudian di beberapa server permainan.

Otoritas Rusia juga menuduh Roblox tidak menanggapi sejumlah permintaan keamanan yang telah disampaikan sejak awal 2025, meskipun pemerintah berulang kali meminta perusahaan untuk menghapus konten berbahaya dari platformnya.

"Situs ini secara sistematis menyebarkan materi yang memuat propaganda ekstremis dan terorisme, serta informasi terkait isu LGBT," tulis pernyataan Roskomnadzor, dilansir The Moscow Times.​

Sebelum diblokir, Roblox merupakan salah satu permainan mobile paling populer di Rusia pada 2023, dengan total 100 juta pengguna aktif harian di seluruh dunia, dan sekitar 40 persen di antaranya merupakan anak-anak di bawah usia 13 tahun.

2. Komitmen perubahan dari Roblox

Roblox mengonfirmasi telah menjalin komunikasi dengan Roskomnadzor, terkait upaya pemulihan akses platform di negara tersebut. Roblox menyatakan kesiapan untuk membatasi sementara fitur komunikasi bagi pengguna di Rusia serta merevisi sistem moderasi konten demi mematuhi ketentuan hukum yang berlaku.

Perusahaan yang berbasis di California itu menjelaskan bahwa sistem penyaringan kontennya menggunakan kombinasi moderator manusia dan akal imitasi (AI) untuk mencegah penyebaran konten eksploitasi.

“Kami telah menjalin komunikasi dengan Roskomnadzor. Sejalan dengan upaya kami menghormati hukum dan norma di setiap negara operasi, kami siap membatasi sementara fitur komunikasi di Rusia serta memperbaiki proses moderasi konten guna memenuhi persyaratan hukum dan memulihkan akses komunitas kami ke platform,”​ ujar seorang juru bicara Roblox, dilansir Yahoo Finance.

Menanggapi hal tersebut, Roskomnadzor menyatakan apresiasinya terhadap sikap terbuka Roblox.

“Kami menyambut kesiapan platform untuk bekerja sama dan menyesuaikan operasinya di Rusia. Jika langkah ini benar-benar dijalankan sebagai komitmen nyata untuk meningkatkan keselamatan anak di dunia maya, Roskomnadzor siap bekerja sama dengan Roblox sebagaimana dengan layanan lain yang mematuhi hukum Rusia," ujar pihak regulator Roskomnadzor.

3. Reaksi protes anak-anak melalui surat

Pemblokiran Roblox di Rusia memicu aksi protes langka di Kota Tomsk, pada Minggu (14/12). Dalam unjuk rasa yang berlangsung di tengah salju itu, puluhan orang membawa spanduk bertuliskan “Tangani Roblox” dan “Roblox Korban Tirai Besi Digital” sebagai bentuk kritik terhadap kebijakan pemblokiran pemerintah.

Selain aksi di jalan, ribuan anak-anak Rusia juga menyampaikan keluhan kepada Kremlin, menuntut agar akses ke platform tersebut segera dipulihkan. Menurut aktivis Yekaterina Mizulina, sebanyak 63 ribu surat telah diterimanya, dengan sekitar setengahnya berasal dari anak-anak berusia 8 hingga 16 tahun.

Sekretaris Pers Kremlin, Dmitry Peskov, membenarkan bahwa pihaknya menerima banyak surat dari anak-anak terkait pemblokiran Roblox. Surat-surat tersebut diterima menjelang konferensi pers tahunan Presiden Vladimir Putin yang dijadwalkan berlangsung pada Jumat (19/12).

Sementara itu, Roskomnadzor mengindikasikan adanya kemungkinan pencabutan pemblokiran jika Roblox benar-benar memenuhi seluruh tuntutan hukum dan keamanan digital Rusia. Kasus ini dinilai menjadi ujian penting bagi kepatuhan platform global terhadap regulasi lokal Rusia di tengah meningkatnya pengawasan terhadap konten daring.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team