Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rusia Akan Bantu Korut Eksplorasi Minyak Bumi di Laut Jepang

Bendera Rusia. (pixabay.com/michel_van_der_vegt)
Bendera Rusia. (pixabay.com/michel_van_der_vegt)
Intinya sih...
  • Rusia akan membantu Korut mengeksplorasi minyak di Laut Jepang
  • Rusia siap mengeksplorasi geologi di Laut Jepang dengan proposal dana eksplorasi migas yang sudah diulas parlemen Rusia.
  • Korut berupaya menghindari pembatasan impor minyak PBB dan Rusia sudah menyuplai minyak ke Korut sejak 2024.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Rusia mengumumkan rencana untuk membantu Korea Utara (Korut) mengeksplorasi minyak bumi pada 2026. Proyek eksplorasi minyak di Laut Jepang ini diperkirakan mencapai 11 juta dolar AS (Rp184 miliar). 

“Terdapat potensi besar dari sektor minyak dan gas (migas) di cekungan air bawah Laut Jepang di dalam wilayah Korut,” ungkap Wakil Menteri Keuangan Rusia, Irina Okladnikova, dikutip NK News, pada Kamis (20/11/2025). 

Dalam beberapa tahun terakhir, Rusia dan Korut terus mempererat hubungan bilateral di tengah perang di Ukraina. Korut disebut mendapatkan keuntungan besar dari eratnya hubungan dengan Rusia. 

1. Rusia sudah siap untuk mengeksplorasi geologi di Laut Jepang

ilustrasi fasilitas pengeboran minyak lepas pantai (unsplash.com/zacharytheodore)
ilustrasi fasilitas pengeboran minyak lepas pantai (unsplash.com/zacharytheodore)

Parlemen Rusia sudah mengulas proposal dana eksplorasi migas di Laut Jepang. Proposal tersebut masih akan menjalani sesi dialog ketiga dan baru akan disahkan setelah disetujui anggota parlemen dan ditandatangani oleh Presiden Rusia Vladimir Putin. 

Sementara, Moskow sudah menyiapkan proyek eksplorasi geologi di area tersebut di masa yang akan datang. Rencananya Rusia akan mengadakan survei hidromagnetik d sepanjang 2.300 km di Laut Timur Korea. Metode ini untuk melihat lokasi migas di dasar laut. 

Institut Geologi dan Sumber Daya Mineral Rusia menyatakan akan merekrut kontraktor dalam proyek ini. Mereka akan mendapatkan bayaran sekitar 25 ribu dolar AS (Rp418,4 juta) dalam proyek ini. 

2. Korut berupaya menghindari pembatasan impor minyak PBB

Bendera Korea Utara. (pixabay.com/outsideclick)
Bendera Korea Utara. (pixabay.com/outsideclick)

Bantuan Rusia untuk mengeksplorasi migas ini menjadi alat untuk meningkatkan keamanan energi Korut. Sebab, Korut mengalami kelangkaan migas imbas sanksi dari PBB soal pembatasan impor minyak. 

Anggota Parlemen Rusia, Kazbek Taisaev menyebut bahwa Moskow berniat melanjutkan proyek dalam kerja sama antara kedua negara yang terbengkalai. Proyek ini dalam bidang energi, termasuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). 

Selain Rusia, beberapa negara sudah melakukan penelitian migas di pesisir Korut. Pada 1990-an, perusahaan Australia, Beach Petroleum sudah melakukan eksplorasi dan perusahaan Singapura sudah mengadakan eksplorasi pada 2012. 

3. Rusia sudah menyuplai minyak ke Korut sejak 2024

ilustrasi Kapal tanker Rusia. (unsplash.com/naletu)
ilustrasi Kapal tanker Rusia. (unsplash.com/naletu)

Sejak 2014, Rusia diperkirakan sudah menyuplai pasokan minyak ke Korut melalui Pelabuhan Vostochny dan tempat penyimpanan di Laut Jepang. Sudah ada lebih dari 40 pelayaran dari Pelabuhan Vostochny, Rusia ke Korut. 

Berdasarkan investigasi gabungan dari sejumlah media, total volume penjualan lewat rute laut diperkirakan mencapai 1,3 juta barel minyak. Sedangkan 322 ribu barel minyak dikirimkan ke Korut menggunakan kereta api, dikutip dari Mezha.

Pengiriman ini untuk menghindari sanksi PBB kepada Korut sejak 2017. Sebab, PBB sudah membatasi impor minyak Korut maksimal 500 ribu barel per tahun dan melarang warga Korut bekerja di luar negeri. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in Business

See More

Program Prioritas Presiden Prabowo Serap Rp611,7 T di Januari-Oktober

22 Nov 2025, 15:00 WIBBusiness