Rupiah Dibuka Koreksi, Tertekan Data Ekonomi AS Solid

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah pada perdagangan, Selasa (27/2/2024) dibuka melemah. Mata uang Garuda mengawali perdagangan di level Rp15.657 per dolar AS
Dikutip dari Bloomberg, nilai mata uang rupiah melemah 27 poin atau 0,17 persen dibandingkan saat penutupan, Senin (26/2/2024) di level Rp15.630 per dolar AS.
1.Rupiah masih melemah seharian
Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra mengatakan rupiah masih berpeluang melemah terhadap dolar AS.
"Potensi pelemahan ke arah Rp15.660 per dolar AS dengan potensi support di sekitar Rp15.600 per dolar AS hari ini," ujarnya.
Selain itu, sebagian indeks saham Asia pagi ini terlihat bergerak negatif. Ini bisa diartikan minat pasar terhadap aset berisiko berkurang dan ini bisa memberikan sentimen negatif ke rupiah.
2. Pasar masih tunggu arah kebijakan suku bunga acuan AS
Ia menjelaskan, pasar masih mempertimbangkan masa depan terkait arah kebijakan pemangkasan suku bunga acuan AS.
"Karena data-data ekonomi AS masih memperlihatkan perekonomian AS yang masih cukup solid, sehingga berpeluang menaikkan inflasi AS lagi," ucap dia.
3. Data penjualan rumah AS tunjukkan pertumbuhan
Menurut Ariston, pada pekan lalu, dua petinggi the Fed, yaitu Christopher Waller dan John Williams menekankan bahwa bank sentral tidak akan terburu-buru memangkas suku bunga acuannya.
"Data ekonomi AS terkait data perumahan AS masih menunjukkan pertumbuhan. Data penjualan rumah baru AS bulan Januari menunjukkan kenaikan 1,5 persen," tuturnya.