Menurut Ariston, Bank Sentral AS memberikan sinyal pemangkasan suku bunga acuan di 2024, karena tren inflasi yang sudah melandai di negeri Paman Sam.
"Faktor lainnya, tingkat imbal hasil obligasi AS langsung turun pasca pengumuman hasil rapat the Fed tersebut. Yield tenor 10 tahun bergerak di level 4,0 persen dari sebelumnya di 4,2 persen. Hasil ini juga memicu pelemahan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya," tegas Ariston.
Survei dari CME FedWatch Tool terbaru menunjukkan probabilitas yang lebih besar untuk pemangkasan di bulan Maret dan Mei dari perkiraan sebelum pengumuman the Fed.
"Di Maret, probabilitas naik menjadi 73 persen dari sebelumnya 41 persen. Kemudian di Mei, probabilitas naik menjadi 94 persen dari sebelumnya 75 persen," ucap Ariston.