Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi rupiah melemah (IDN TImes/Aditya Pratama)
ilustrasi rupiah melemah (IDN TImes/Aditya Pratama)

Intinya sih...

  • Investor tunggu sinyal dari bos The FedPasar menantikan pidato Jerome Powell untuk membahas prospek ekonomi dan kebijakan moneter AS.

  • Ketidakpastian di pasar meningkatPenundaan rilis data ekonomi AS dan penutupan sebagian layanan pemerintahan AS menambah ketidakpastian di pasar.

  • Proyeksi pergerakan rupiah di perdagangan RabuPergerakan rupiah cukup fluktuatif, diprediksi akan tetap fluktuatif dengan potensi kembali melemah.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah gagal mempertahankan penguatan dan harus berakhir melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan Selasa (14/10/2025) sore.

Berdasarkan data dari Bloomberg, rupiah ditutup pada level Rp16.603 per dolar AS, melemah sebesar 30 poin atau 0,18 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya di level Rp16.573 per dolar AS.

1. Investor tunggu sinyal dari bos The Fed

Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi menyatakan fokus utama pasar hari ini tertuju pada pernyataan dari Ketua Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell. Menurutnya, para pelaku pasar menantikan pidato Powell yang akan membahas prospek ekonomi dan arah kebijakan moneter ke depan.

"Fokus pasar hari ini adalah pada pernyataan Ketua The Fed, Jerome Powell," kata Ibrahim.

2. Ketidakpastian di pasar meningkat

Ketidakpastian di pasar juga sedikit bertambah karena rilis data penting ekonomi AS tertunda. Dia menyebutkan Laporan Indeks Harga Konsumen (IHK) ditunda perilisannya hingga 24 Oktober.

Data utama untuk mengukur tingkat inflasi tersebut ditunda akibat penutupan sebagian layanan pemerintahan (government shutdown) AS yang masih berlangsung.

"Yang semula dijadwalkan akan dirilis pada hari Rabu minggu ini, telah ditunda hingga 24 Oktober karena penutupan pemerintah," paparnya.

3. Proyeksi pergerakan rupiah di perdagangan Rabu

Ibrahim memaparkan, pergerakan rupiah hari ini cukup fluktuatif. Mata uang Garuda ditutup melemah 30 poin, padahal sempat mencatatkan penguatan hingga 15 poin di awal sesi perdagangan.

Untuk perdagangan Rabu (15/10), Ibrahim memperkirakan pergerakan rupiah akan tetap fluktuatif. Namun, dia memproyeksikan rupiah berpotensi kembali ditutup melemah di rentang Rp16.600 hingga Rp16.650 per dolar AS.

Editorial Team