Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rupiah Ditutup Menguat Tipis di Awal Pekan

Ilustrasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (ANTARA FOTO/ Sigid Kurniawan)
Intinya sih...
  • Rupiah menguat 7 poin atau 0,04 persen terhadap dolar AS pada penutupan perdagangan awal pekan.
  • Rupiah melemah berdasarkan kurs referensi Jisdor Bank Indonesia, mencapai Rp16.019 per dolar AS.

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah mencatat penguatan tipis terhadap dolar AS pada penutupan perdagangan awal pekan, Senin (16/12/2024).

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah ditutup di level Rp16.001,50 per dolar AS, menguat 7 poin atau 0,04 persen dibandingkan penutupan hari sebelumnya.

1. Rupiah melemah di kurs referensi Bank Indonesia

Nilai tukar rupiah justru kembali melemah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia.

Pada Senin (16/12), rupiah tercatat di level Rp16.019 per dolar AS, melemah 32 poin dibandingkan posisi penutupan akhir pekan lalu di Rp15.987 per dolar AS.

2. Pelaku pasar waspadai pertemuan the Fed

Direktur Utama PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi menyampaikan para pelaku pasar masih waspada terhadap penguatan dolar AS menjelang pertemuan Federal Reserve (the Fed) minggu ini.

Bank sentral AS tersebut diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada Rabu mendatang, yang akan menurunkan suku bunga total hingga 100 basis poin sepanjang 2024.

Ibrahim menjelaskan, prospek suku bunga The Fed akan menjadi fokus utama pasar, terutama karena data terbaru menunjukkan inflasi meningkat pada November, sementara pasar tenaga kerja tetap solid.

The Fed kemungkinan akan memberi sinyal pendekatan lebih hati-hati terkait pelonggaran kebijakan di masa mendatang, yang dapat mempertahankan suku bunga tinggi dalam jangka panjang.

"Para pedagang tetap waspada terhadap penguatan dolar AS sebelum pertemuan Fed minggu ini," ujarnya.

3. Rupiah berpotensi melemah di perdagangan Selasa

Ibrahim menyoroti surplus neraca perdagangan Indonesia pada November 2024 mencapai 4,42 miliar dolar AS, naik dari 2,48 miliar dolar AS pada bulan sebelumnya.

Berdasarkan data BPS, peningkatan itu didorong oleh ekspor sebesar 24,01 miliar dolar AS yang lebih tinggi dibandingkan impor senilai 19,59 miliar dolar AS, dengan impor turun 10,71 persen secara bulanan. Surplus tersebut juga menjadi yang ke-55 secara berturut-turut.

Meskipun terjadi surplus neraca perdagangan, Ibrahim memproyeksikan rupiah akan bergerak fluktuatif pada perdagangan Selasa (17/12q), dengan kecenderungan melemah di rentang Rp15.090 hingga Rp16.050 per dolar AS.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Trio Hamdani
EditorTrio Hamdani
Follow Us