Rupiah Lesu di Tengah Penantian Keputusan The Fed

- Kurs rupiah dibuka melemah 59 poin ke Rp15.509 per dolar AS.
- Indeks dolar AS menguat karena ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS yang lebih besar.
- Data tenaga kerja AS akan mempengaruhi keputusan Bank Sentral AS terkait pemangkasan FFR.
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah dibuka melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pagi ini, Senin (2/9/2024).
Mengutip data RTI, kurs rupiah dibuka melemah 59 poin atau 0,38 persen ke Rp15.509 per dolar AS. Memasuki menit ke-15 perdagangan, kurs rupiah makin melemah hingga 89 poin atau 0,58 persen ke Rp15.539 per dolar AS. Pagi ini, kurs rupiah bergerak di kisaran Rp15.295-15.545 per dolar AS.
1. Pemangkasan suku bunga AS diramal tak besar
Menurut pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini dipengaruhi data sentimen pelaku pasar yang memprediksi pemangkasan suku bunga acuan AS, Fed Fund Rate (FFR) tak akan mencapai 50 basis poin seperti yang diprediksi sebelumnya.
“Indeks dolar AS terlihat sedikit menguat karena ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga acuan AS yang lebih besar yaitu 50 basis poin berkurang,” kata Ariston kepada IDN Times.
2. Data tenaga kerja AS jadi penentu
Namun, para pelaku pasar menantikan rilis data tenaga kerja AS. Jika memburuk, maka kemungkinan Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) akan memangkas FFR lebih besar.
“Data tenaga kerja yang memburuk menaikkan peluang pemangkasan lagi atau bahkan menaikkan ekspektasi pemangkasan yang lebih besar,” tutur Ariston.
3. Prediksi pergerakan rupiah hari ini
Melihat faktor tersebut, Ariston memprediksi rupiah akan melemah pada perdagangan hari ini.
“Potensi pelemahan rupiah hari ini ke arah Rp15.550, dengan potensi support di sekitar Rp15.430,” tutur Ariston.