Rupiah Masih Melemah Pagi Ini di Level Rp15.578 per Dolar AS

- Rupiah melemah pada level Rp15.573 per dolar AS, turun 53 poin (-0,34 persen) dari pembukaan.
- Sebelumnya, rupiah menguat pada penutupan Senin lalu, namun melemah 70 poin atau 0,45 persen dibandingkan dengan penutupan sebelumnya.
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah mengalami pelemahan atas mata uang dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (3/9/2023) pagi.
Mengutip Bloomberg, hingga pukul 09.35 WIB, kurs rupiah ada di level Rp15.578 per dolar AS atau melemah 53 poin (-0,34 persen).
Adapun kurs rupiah dibuka pada perdagangan hari ini pada level Rp15.573 per dolar AS.
1. Rupiah ditutup melemah kemarin
Sebelumnya, nilai tukar rupiah di pasar spot menguat pada penutupan perdagangan awal pekan atau Senin (2/9/2024). Mata uang Garuda ditutup pada level Rp15.525 per dolar AS.
Dikutip dari Bloomberg, rupiah melemah 70 poin atau 0,45 persen dibandingkan dengan penutupan sebelumnya atau pada Jumat (30/8/2024).
2. Rupiah melemah dipengaruhi lesunya PMI manufaktur Indonesia
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi menyatakan bahwa pelemahan rupiah hari ini disebabkan oleh kontraksi yang semakin dalam di sektor manufaktur Indonesia, yang terlihat dari penurunan. Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur ke level 48,9 pada Agustus 2024.
"Penurunan pada perekonomian sektor manufaktur Indonesia pada Agustus 2024 ditandai oleh penurunan tajam pada permintaan baru dan output selama 3 tahun," ujarnya.
Ibrahim juga mencatat bahwa penurunan permintaan asing, yang semakin tajam sejak Januari 2023, telah membebani kinerja ekspor Indonesia di tengah tantangan pengiriman global yang mempengaruhi penjualan. Akibatnya, perusahaan manufaktur menahan pembelian dan mengandalkan inventaris yang ada, yang menyebabkan penurunan stok input ke tingkat terendah sejak Agustus 2021.
Penurunan penjualan dan produksi ini juga mengakibatkan penurunan tenaga kerja selama dua bulan berturut-turut, meskipun dalam jumlah kecil, dengan perusahaan memilih untuk tidak menggantikan karyawan yang keluar atau memberlakukan PHK sementara.
3. Pelemahan rupiah diproyeksikan akan kembali berlanjut
Ibrahim memproyeksikan rupiah pada perdagangan hari ini akan bergerak fluktuatif, namun cenderung melemah pada kisaran Rp15.510 hingga Rp15.590 per dolar AS. Dia menilai, dinamika pasar global dan sentimen investor menjadi faktor utama yang mempengaruhi pergerakan rupiah.
Menurutnya, pelaku pasar mulai mengurangi ekspektasi terhadap pelonggaran suku bunga agresif oleh Federal Reserve (the Fed), dengan fokus kini beralih ke laporan pekerjaan AS yang akan dirilis akhir pekan ini.
Kenaikan imbal hasil Treasury jangka panjang ke level tertinggi sejak pertengahan Agustus, akibat stabilnya inflasi AS, telah mengurangi kemungkinan pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin pada 18 September menjadi hanya 33 persen, sementara kemungkinan pemangkasan seperempat poin lebih besar, yaitu 67 persen.