Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah masih tak sanggup dilawan dolar Amerika Serikat (AS). Kurs rupiah dibuka menguat tipis 6 poin ke level Rp14.210 per dolar AS pada pembukaan perdagangan akhir pekan atau Jumat (8/10/2021).

Melansir Bloomberg, hingga pukul 09.20 WIB, kurs rupiah semakin menguat 11 poin atau 0,08 persen ke level Rp14.205 per dolar AS.

Kurs rupiah pagi ini melanjutkan tren positif yang terjadi kemarin sore. Sebelumnya pada penutupan perdagangan Kamis (7/10/2021) sore, kurs rupiah ditutup menguat pada level Rp14.216 per dolar AS.

1. Penguatan rupiah mungkin sedikit tertahan hari ini

Ilustrasi kurs dolar AS menguat terhadap rupiah. (IDN Times/Arief Rahmat)

Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra menyatakan bahwa penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bisa tertahan hari ini. Hal itu disebabkan dengan naiknya tingkat imbal hasil obligasi Pemerintah AS guna mengantisipasi tapering.

"Yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun sudah naik ke kisaran 1,59 persen, level tertinggi sejak 17 Juni 2021. Kenaikan yield ini bisa mendorong penguatan dolar AS," ujar Ariston, kepada IDN Times, Jumat pagi.

Selain itu, sambung Ariston, pasar menantikan data tenaga kerja AS versi pemerintah yang bakal dirilis malam ini. Banyak pihak memprediksi bahwa hasilnya akan lebih bagus dari ekspekstasi yang ada.

"Data tenaga kerja menjadi pertimbangan utama Bank Sentral AS, di samping tingkat inflasi, untuk mengubah arah kebijakan moneternya," kata dia.

2. Dua faktor yang bisa tetap menahan penguatan dolar

Editorial Team

Tonton lebih seru di