Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong menjelaskan nilai tukar rupiah diperkirakan akan kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), menyusul penguatan mata uang Paman Sam yang didorong oleh revisi data Produk Domestik Bruto (PDB) AS serta data klaim pengangguran yang lebih baik dari perkiraan.
Selain itu, klaim pengangguran yang dirilis minggu ini berada di bawah ekspektasi pasar, menandakan ketahanan pasar tenaga kerja AS. Dengan sentimen tersebut, rupiah diprediksi bergerak dalam kisaran Rp16.700 hingga Rp16.800 per dolar AS dalam waktu dekat.
"Dengan perkembangan di global, rupiah diperkirakan akan berada di kisaran Rp16.700-Rp16.800 per dolar AS," ujarnya.