Ibrahim merinci isi catatan rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) September yang dirilis pada Rabu lalu. Dalam dokumen tersebut, terungkap sebagian besar pejabat The Fed mendukung pemangkasan suku bunga tambahan pada akhir 2025. Kendati demikian, beberapa anggota mengingatkan agar tidak bertindak terlalu cepat mengingat tekanan inflasi yang masih berlanjut.
Di sisi lain, penutupan pemerintahan AS yang berlarut-larut terus memicu kekhawatiran. Kebuntuan di Kongres telah mengganggu perilisan data-data ekonomi penting, seperti laporan data pekerjaan atau Nonfarm Payrolls (NFP).
Kurangnya data terbaru itu mempersulit The Fed dalam merumuskan kebijakan dan justru memperkuat ekspektasi pasar penurunan suku bunga akan segera terjadi. Menurut perangkat CME FedWatch, pasar kini memperkirakan peluang penurunan suku bunga pada bulan Oktober sudah mendekati 100 persen, dan kemungkinan akan diikuti penurunan lanjutan pada bulan Desember.
"Prospek ini memberikan tekanan pada imbal hasil obligasi pemerintah AS dan dolar AS," sebutnya.