Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi rupiah menguat (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi rupiah menguat (IDN Times/Aditya Pratama)

Intinya sih...

  • Pengamat pasar uang Lukman Leong memperkirakan rupiah akan berkonsolidasi dengan potensi menguat terbatas terhadap dolar AS setelah data inflasi produsen AS yang lebih rendah dari perkiraan.

  • Investor cenderung masih wait and see mengantisipasi beberapa data ekonomi penting, seperti penjualan ritel Indonesia dan inflasi konsumen AS.

  • Rupiah diproyeksikan akan bergerak fluktuatif namun tetap dalam kisaran terbatas, yaitu di rentang Rp16.400 hingga Rp16.500 per dolar AS.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah dibuka menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (11/9/2025). Rupiah dibuka di level Rp16.459,50 per dolar AS.

Berdasarkan data Bloomberg hingga pukul 09.04 WIB, rupiah bergerak di posisi Rp16.453 per dolar AS. Angka tersebut menguat 16,5 poin atau 0,10 persen dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp16.482 per dolar AS.

1. Rupiah berpotensi menguat terbatas

Pengamat pasar uang Lukman Leong mengatakan rupiah hari ini diperkirakan akan bergerak terbatas meski masih ada peluang menguat. Sentimen positif datang dari rilis data inflasi produsen Amerika Serikat (PPI) yang lebih rendah dari perkiraan.

Kondisi tersebut menambah ekspektasi bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga bulan ini. Pemangkasan suku bunga biasanya membuat dolar AS melemah karena imbal hasil aset berdenominasi dolar ikut turun.

"Rupiah diperkirakan akan berkonsolidasi dengan potensi menguat terbatas terhadap dolar AS setelah data inflasi produsen AS yang lebih rendah dari perkiraan, meningkatkan prospek pemangkasan suku bunga oleh the Fed," ujarnya.

2. Pasar masih wait and see

Meski begitu, Lukman menilai investor belum sepenuhnya agresif masuk ke aset berisiko. Dia menuturkan, pelaku pasar masih bersikap wait and see atau menunggu kejelasan arah pergerakan.

Beberapa data ekonomi penting yang akan dirilis dalam waktu dekat, seperti penjualan ritel Indonesia dan inflasi konsumen Amerika Serikat (IHK) akan menjadi perhatian utama.

"Investor cenderung masih wait and see mengantisipasi beberapa data di antaranya penjualan ritel Indonesia dan inflasi konsumen AS," paparnya.

3. Proyeksi pergerakan rupiah hari ini

Lukman memperkirakan rupiah sepanjang hari ini akan bergerak fluktuatif namun tetap dalam kisaran terbatas. Dia memproyeksikan rupiah akan berada di rentang Rp16.400 hingga Rp16.500 per dolar AS.

Sementara itu berdasarkan data Bloomberg, dalam 52 minggu terakhir atau setahun terakhir, rupiah tercatat bergerak di rentang Rp15.060 hingga Rp17.224 per dolar AS.

Editorial Team