Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Raker Perdana di DPR, Purbaya Sebut Danantara Jadi Penggerak Ekonomi

WhatsApp Image 2025-09-09 at 15.57.49.jpeg
Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa (IDN Times/Ilman Nafi'an)
Intinya sih...
  • Kontribusi Danantara diharapkan terus meningkat hingga 2029
  • Dukungan APBN untuk infrastruktur prioritas
  • Neraca perdagangan konsisten surplus
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan, Badan Pengelola Investasi Daya Agata Nusantara (BPI Danantara) memiliki peran penting dalam memacu pertumbuhan ekonomi dari sisi investasi.

“Investasi ditargetkan tumbuh 5,2 persen dan bisa diwujudkan melalui penguatan peran Danantara untuk akselerasi investasi yang produktif pada sektor-sektor bernilai tambah tinggi dan berorientasi ekspor,” kata Purbaya dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi XI di DPR RI, Jakarta, Rabu (10/9/2025).

1. Kontribusi Danantara diharapkan terus meningkat hingga 2029

WhatsApp Image 2025-06-30 at 11.30.03.jpeg
Wisma Danantara Indonesia (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Pemerintah menekankan pentingnya percepatan investasi agar tidak hanya bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), tetapi juga ditopang oleh peran swasta dan Danantara sebagai sovereign wealth fund (SWF) Indonesia.

“Ke depan, kontribusi investasi dari Danantara diharapkan terus meningkat hingga tahun 2029, sejalan dengan semakin besarnya peran swasta,” ungkapnya.

Investasi strategis yang dilakukan Danantara difokuskan pada sektor-sektor produktif yang memiliki nilai tambah tinggi, memperluas kesempatan kerja, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sementara itu, APBN tetap berperan sebagai katalis untuk mendorong partisipasi swasta. Dengan demikian, Danantara dan swasta diharapkan menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi.

2. Dukungan APBN untuk infrastruktur prioritas

Ilustrasi APBN. (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi APBN. (IDN Times/Aditya Pratama)

Purbaya menegaskan, APBN tetap berperan sebagai katalis untuk mendorong partisipasi swasta. Dukungan APBN juga diarahkan pada pembangunan infrastruktur prioritas yang memiliki daya ungkit besar terhadap perekonomian.

“Peran APBN dalam pembangunan, meliputi sektor perumahan, ketahanan pangan, ketahanan energi, serta sarana-prasarana pendidikan dan kesehatan,” ujarnya.

3. Neraca perdagangan konsisten surplus

Kinerja ekspor impor Indonesia
Kinerja ekspor impor Indonesia

Kinerja neraca perdagangan Indonesia hingga saat ini konsisten mencatat surplus dalam lima tahun terakhir. Dari Januari hingga Agustus 2025, surplus perdagangan tercatat sebesar 29 miliar dolar AS, tumbuh signifikan 52,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Capaian ini menunjukkan kondisi ekonomi global tidak seburuk yang dikhawatirkan, dan mesin ekspor Indonesia tetap siap memenuhi kebutuhan pasar internasional. Kinerja neraca perdagangan tersebut ditopang ekspor yang secara akumulatif mencapai 185,3 miliar dolar AS, tumbuh 7,8 persen dibandingkan tahun lalu. Sementara itu, impor tercatat 156,3 miliar dolar AS, tumbuh lebih rendah, yakni 2,3 persen.

Selain itu, pemerintah terus membuka pasar ekspor baru melalui kerja sama internasional, seperti penyelesaian perjanjian EU-CEPA dan bergabung dalam BRICS. Dari sisi komoditas, ekspor terutama ditopang produk industri pengolahan, antara lain CPO dan turunannya, serta besi baja yang tumbuh kuat.

“Ini mencerminkan ekonomi domestik yang aktif, baik dari sisi konsumsi maupun produksi, termasuk aktivitas impor yang mendukung produksi barang-barang untuk tujuan ekspor. Kinerja tersebut juga ditopang tarif resiprokal untuk Indonesia sebesar 19 persen, lebih kecil dibandingkan banyak negara," tuturnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in Business

See More

Banjir Melanda Bali, Bandara Ngurah Rai Beroperasi Normal

10 Sep 2025, 16:05 WIBBusiness