3 Fakta Sistem Ekonomi Merkantilisme, Eksis di Abad ke- 16

Simak dengan baik ya!

Ekonomi merkantilisme adalah salah satu sistem ekonomi yang berkembang di Eropa. Dilansir Britanica, merkantilisme merupakan teori dan penerapan ekonomi yang umum di Eropa dari abad ke-16 hingga ke-18 yang mendorong kebijakan pemerintah atas perekonomian suatu negara dengan tujuan untuk menambah kekuasaan negara melalui mengorbankan kekuatan nasional saingannya.

Merkantilisme secara teori dan praktik tidak dapat terlepas dari sejarah panjang ekonomi Eropa Barat pada abad ke-15 hingga ke-17 yang ditandai oleh keberhasilan ekonomi Prancis dan Belanda saat itu.

Ekonomi merkantilisme memiliki beberapa ciri-ciri, prinsip, dan kebijakan yang mengarah kepada penumpukan logam mulia dan mempertahankan surplus atau keuntungan nilai ekspor atas impor. Gagasan tersebut selaras dengan perkembangan usaha negara-negara eropa untuk mendirikan negara nasional yang kuat saat itu. Berikut tiga fakta tentang sistem ekonomi merkantilisme. 

1. Ciri-ciri sistem ekonomi merkantilisme

3 Fakta Sistem Ekonomi Merkantilisme, Eksis di Abad ke- 16Ilustrasi Ekspor. (IDN Times/Aditya Pratama)

Setiap sistem ekonomi di dunia pasti memiliki ciri-ciri yang menjadi pembeda dengan sistem ekonomi yang lain, tidak terkecuali sistem ekonomi merkantilisme yang memiliki tujuh ciri utama yang membedakannya dengan  sistem ekonomi lain. Adanya ciri utama sistem ekonomi merkantilisme adalah sebuah bentuk identitas tersendiri bagi negara yang dulu menggunakan menggunakan sistem ekonomi ini. Dilansir Investopedia merkantilisme memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Kepercayaan terhadap kekayaan yang tetap

Merkantilisme identik dengan pemahaman kekayaan finansial dianggap terbatas karena kelangkaan logam mulia. Oleh karena itu negara-negara yang mencari kemakmuran dan kekuasaan perlu mendapatkan kekayaan sebanyak mungkin, dengan mengorbankan negara lain.

  • Perlunya peningkatan pasokan emas

Bagi sistem merkantilisme, emas sudah melambangkan kekayaan dan kekuasaan. Negara bisa membiayai tentara, melakukan eksplorasi laut untuk mendapatkan sumber daya alam, dan memperluas kekuasaan serta dapat melindungi dari invasi. Kekurangan emas menandakan kehancuran suatu bangsa.

  • Perlunya mempertahankan surplus perdagangan

Perdagangan merupakan bagian dari membangun kekayaan. Menurut sistem merkantilisme negara-negara perlu lebih fokus pada penjualan ekspor mereka dibandingkan belanja impor.

  • Pentingnya jumlah penduduk yang besar

Anggapan merkantilisme terhadap populasi yang besar akan mewakili kekayaan. karena peningkatan populasi suatu negara merupakan bagian tidak terpisahkan dari penyediaan angkatan kerja, mendukung perdagangan dalam negeri, dan mempertahankan angkatan bersenjata.

  • Pemanfaatan tanah jajahan untuk mendukung kekayaan negara

Beberapa negara membutuhkan tanah jajahan untuk mendapatkan produk mentah, pasokan tenaga kerja, dan cara untuk menjaga kekayaan tetap dikendalikan melalui penjualan produk yang dihasilkan dari tanah jajahan. Pada dasarnya, tanah jajahan akan membantu meningkatkan kekuatan membangun kekayaan dan keamanan nasional suatu negara.

  • Penggunaan perlindungan

Melindungi kemampuan suatu negara untuk membangun dan mempertahankan surplus perdagangan mencakup pelarangan negara jajahan berdagang dengan negara lain dan mengenakan tarif atas barang impor.

Baca Juga: 3 Meme Coin yang Paling Diminati, Altcoin dengan Potensi Tinggi

2. Prinsip sistem ekonomi merkantilisme

3 Fakta Sistem Ekonomi Merkantilisme, Eksis di Abad ke- 16Ilustrasi impor - (IDN Times/Aditya Pratama)

Secara prinsip ekonomi merkantilisme pada umumnya memiliki tujuan kesejahteraan dan penguatan ekonomi nasional sebuah negara dengan metode ekspansi perdagangan keluar negeri. Dengan demikian sebuah negara yang memakai sistem ekonomi merkantilisme akan memiliki kecenderungan menguasai perdagangan internasional. 

Mengutip dari buku Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam yang diterbitkan Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, terdapat tujuh prinsip utama ekonomi merkantilisme seperti di bawah ini:

  • Pertumbuhan ekonomi merupakan hasil dari kegiatan ekonomi termasuk industri.  Sektor pertanian sering kali dianggap kurang menguntungkan karena produktivitas yang cenderung stagnan. 
  • Proses pertumbuhan ekonomi melibatkan sinergi antara pembagian kerja yang efisien dan jumlah profesi yang banyak. 
  • Terdapat perbedaan target, dukungan, dan perlindungan dalam manufaktur. Terutama berterkaitan dengan 
  • Kekayaan suatu negara sering diukur dari cadangan emasnya.
  • Negara hanya akan menjadi kaya dan kuat melalui perdagangan.
  • Negara akan berupaya meningkatkan volume ekspor dan mengurangi impor untuk meningkatkan surplus perdagangan.
  • Negara dapat melakukan intervensi dalam ekonomi.

3. Kebijakan sistem ekonomi merkantilisme yang mungkin masih diterapkan

3 Fakta Sistem Ekonomi Merkantilisme, Eksis di Abad ke- 16Ilustrasi Ekspor (IDN Times/Arief Rahmat)

Muara dari sistem ekonomi adalah persoalan kebijakan, demikian pula sistem ekonomi merkantilisme yang menghasilkan beberapa kebijakan tertentu. Kebijakan tersebut akan dilaksanakan dalam sistem perekonomian di sebuah negara dan mungkin masih dipakai sampai sekarang. Beberapa kebijakan ekonomi merkantilisme seperti di bawah ini:

  • Menekan konsumsi dalam negeri serendah mungkin demi menambah cadangan keuangan negara.
  • Konsumsi barang mewah hanya untuk pejabat negara dan orang kaya.
  • Penerapan kebijakan pajak tinggi oleh negara.
  • Menerapkan kebijakan monopoli, sehingga pedagang menguasai ekonomi.
  • Memberikan subsidi kepada industri barang ekspor dan melarang ekspor barang mentah agar harga di dalam negeri tetap rendah.
  • Membatasi impor dengan menaikkan tarif bea masuk, menerapkan larangan langsung untuk impor barang yang dapat diproduksi dalam negeri.
  • Dalam masalah tenaga kerja, kebijakan merkantilis yaitu dengan menekan upah buruh serendah mungkin setara dengan taraf subsisten.
  • Memperkuat armada perang dan militer dengan tujuan untuk memonopoli perdagangan          

Demikian fakta tentang sistem ekonomi merkantilisme yang meliputi ciri-ciri, prinsip-prinsip dan kebijakan ekonomi yang memiliki tujuan untuk kesejahteraan sebagian negara Eropa saat abad ke-17 dengan menguatkan ekspor dan menekan impor melalui ekspansi perdagangan.

Baca Juga: Bank Indonesia Proyeksi Pertumbuhan  Ekonomi QI Lebih Baik dari Q4

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya