Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

SEC AS Batalkan Gugatan terhadap Binance

Ilustrasi Binance (unsplash.com/Vadim Artyukhin)
Intinya sih...
  • SEC membatalkan gugatan perdata terhadap Binance, menandai perubahan pendekatan regulasi kripto di era Trump.
  • Gugatan sebelumnya melibatkan dugaan pelanggaran undang-undang sekuritas dan perdagangan token sebagai sekuritas tidak terdaftar.
  • Pembatalan gugatan dianggap sebagai kemenangan besar industri kripto dan memungkinkan Binance fokus pada ekspansi dan kepatuhan regulasi.

Jakarta, IDN Times - Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (AS) (SEC) resmi membatalkan gugatan perdata terhadap Binance, bursa kripto terbesar dunia pada Kamis (29/5/2025). Langkah ini mencerminkan perubahan signifikan dalam pendekatan regulasi sejak Presiden Donald Trump kembali menjabat.

Permohonan pembatalan diajukan ke pengadilan federal di Washington, DC, mengakhiri sengketa hukum yang dimulai Juni 2023. Perubahan arah kebijakan ini terjadi di bawah kepemimpinan baru SEC yang lebih ramah terhadap kripto, pasca mundurnya Gary Gensler sebagai ketua.

1. Latar belakang gugatan

SEC menggugat Binance dan pendirinya, Changpeng Zhao, pada Juni 2023 atas dugaan pelanggaran undang-undang sekuritas, termasuk mengoperasikan bursa tanpa izin, manipulasi volume perdagangan, serta pengalihan dana pelanggan. SEC juga menyebut perdagangan token seperti Solana (SOL), Filecoin (FIL), dan Cardano (ADA) sebagai sekuritas tidak terdaftar.

Gugatan ini berbeda dari penyelesaian senilai 4,3 miliar dolar AS (Rp70 triliun) yang dicapai Binance dengan pemerintah AS pada November 2023 terkait pelanggaran aturan anti pencucian uang. Meski berada dalam tekanan hukum, Binance tetap memimpin dengan lebih dari 40 persen pangsa pasar global.

“Kami tidak pernah melanggar undang-undang sekuritas AS,” kata juru bicara Binance, dilansir Decrypt.

Pada Februari 2025, SEC dan Binance sepakat menunda proses hukum selama 60 hari untuk mengevaluasi penyelesaian, disusul penundaan kedua pada April. Ini menandai pendekatan baru SEC yang lebih kooperatif dan mengurangi tindakan penegakan hukum terhadap entitas kripto.

2. Dampak bagi industri kripto

Pembatalan gugatan dianggap sebagai kemenangan besar industri kripto.

“Ini momen penting. Kami menghargai kepemimpinan Paul Atkins dan pemerintahan Trump yang menolak regulasi berbasis penegakan hukum,” ujar juru bicara Binance, dilansir CNA.

Gugatan dibatalkan dengan prejudice, yang berarti tidak dapat diajukan ulang.

Ketua baru SEC Paul Atkins, menjabat sejak Mei 2025, fokus pada penyusunan regulasi jelas untuk penerbitan, perdagangan, dan penyimpanan aset kripto. Pendekatan ini berlawanan dengan gaya agresif era Gensler yang banyak menargetkan perusahaan kripto.

Sebelum Binance, SEC juga membatalkan gugatan terhadap Coinbase pada Februari 2025 dan menghentikan penyelidikan terhadap beberapa entitas lain.

“Ini akhir dari perang terhadap kripto di AS,” kata CEO Coinbase Brian Armstrong, dilansir CNBC. Industri kini berharap pada regulasi yang mendorong inovasi.

3. Implikasi untuk Binance dan pasar

Pembatalan gugatan memungkinkan Binance fokus pada ekspansi dan kepatuhan regulasi. CEO Richard Teng optimistis terhadap iklim baru di AS.

“Kami melihat peluang besar dalam mengintegrasikan kripto dan AI,” ujarnya, dilansir CNBC.

Keputusan ini juga meningkatkan kepercayaan investor terhadap Binance dan token BNB. Coinpedia mencatat tren bullish BNB meski pasar terkoreksi. Pengumuman pembatalan ini turut memicu sentimen positif.

Langkah SEC mencerminkan perubahan lanskap regulasi di bawah pemerintahan Trump yang pro-kripto. “AS kembali memimpin inovasi blockchain,” ujar juru bicara Binance, dilansir Decrypt.

Dengan dukungan politik dan investasi besar, termasuk pendanaan 2 miliar dolar AS (Rp32,5 triliun) dari MGX Abu Dhabi, industri kripto bersiap memasuki fase pertumbuhan baru.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us