Senin Pagi Melemah, Rupiah Bisa Lho Menguat Karena 2 Faktor Ini

15 Okt 2018, 14:40 WIB

Unsplash/bady qb

Jakarta, IDN Times – Pergerakan kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus melemah pada Senin siang (15/10). Data perdagangan Reuters mencatat rupiah berada pada angka Rp15.220 terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Dolar cenderung menguat terhadap sejumlah mata uang dunia, termasuk rupiah. Hal itu didorong kemungkinan The Fed menaikan suku bunga.

"Beberapa kalangan analis menilai the Fed masih terbuka untuk kenaikan suku bunga pada akhir tahun," kata Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada, dilansir dari Antara.

Meski demikian ada 2 faktor yang bisa membuat rupiah menguat hari ini.

1. Rupiah bisa membaik dua faktor

ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Menurut Reza, pelemahan rupiah relatif terbatas di tengah penurunan imbal hasil obligasi Amerika Serikat.

"Situasi itu diharapkan dapat mengurangi tekanan pada rupiah dan terbuka peluang untuk berbalik naik," katanya.

Selain itu, lanjut dia, sejumlah sentimen positif terutama dari penilaian lembaga asing dan sejumlah negara terhadap kemampuan Indonesia menghadapi krisis perang dagang juga diharapkan dapat memperkuat laju fluktuasi rupiah.

2. Rupiah bisa menguat Senin ini

Pixabay.com/EmaAji

Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail mengatakan rupiah diperkirakan dapat menguat pada hari ini (15/10) njelang rilis data neraca perdagangan bulan September.

"Defisit neraca perdagangan diperkirakan menurun dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 500 juta dolar AS atau kemungkinan dapat mencatatkan surplus," katanya.

3. Apa itu The Fed, fungsi dan perannya

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

The Fed adalah singkatan dari The Federal Reserve System, bank sentral Amerika Serikat, yang sangat berperan penting dalam menentukan arah perekonomian AS dan juga mata uang dolar AS. The Fed merupakan jaringan (network) yang terdiri dari 12 Federal Reserve Bank beserta cabang-cabangnya.

The Fed melakukan riset dan studi mengenai tren perekonomian AS untuk menunjang dalam membuat keputusan kebijakan moneter yang tepat. The Fed independen, sehingga bisa membuat keputusan sendiri tanpa persetujuan pemerintah. Namun kongres bisa mempertanyakan keputusannya jika dinilai kurang tepat.