10 Mata Uang Terkuat di Dunia, Ternyata Dolar AS Posisi 10

Euro ada di peringkat 9

Jakarta, IDN Times – Mayoritas orang beranggapan bahwa dolar Amerika Serikat (AS) adalah mata uang paling kuat dan berharga di dunia. Itu karena mata uang ini paling banyak diperdagangkan secara global.

Namun, di antara 180 mata uang konvensional yang diterima sebagai uang legal secara global, dolar AS ternyata bukan yang terkuat. Mata uang terkuat atau paling berharga di dunia adalah dinar Kuwait.

Adapun dinamika penawaran dan permintaan di pasar mempengaruhi harga suatu mata uang atau nilai tukar.

Peningkatan permintaan dibanding dengan penawaran suatu mata uang tertentu menyebabkan nilainya meningkat, sehingga menaikkan nilai tukar. Sebaliknya, nilai tukar yang lebih rendah diakibatkan nilai mata uang yang terdepresiasi seiring meningkatnya pasokan dan menurunnya permintaan.

Penawaran dan permintaan suatu mata uang dipengaruhi sejumlah variabel, seperti suku bunga, suasana pasar, perkembangan geopolitik, dan indikator ekonomi.

Investor secara umum tertarik pada kinerja ekonomi yang kuat, lingkungan politik yang stabil, dan suku bunga yang lebih tinggi. Hal tersebut akan meningkatkan permintaan terhadap suatu mata uang dan menaikkan nilai tukarnya.

Di sisi lain, permintaan bisa menurun dan nilai tukar bisa terkoreksi akibat kerusuhan politik, kemerosotan ekonomi, atau penurunan suku bunga.

Sementara itu, pemerintah dan bank sentral dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap nilai tukar melalui pilihan kebijakan moneter, seperti perubahan suku bunga dan intervensi di pasar mata uang asing.

Baca Juga: BI Siapkan Rp197,6 Triliun untuk Penukaran Uang Lebaran 2024

1. Daftar 10 mata uang paling berharga di dunia

10 Mata Uang Terkuat di Dunia, Ternyata Dolar AS Posisi 10ilustrasi mata uang euro (pixabay.com/janeb13)

Dikutip dari Best Diplomats, berikut 10 mata uang terkuat di dunia per 23 Februari 2024:

  1. Dinar Kuwait (1 dinar Kuwait bernilai 3,25 dolar AS)
  2. Dinar Bahrain (1 dinar Bahrain bernilai 2,65 dolar AS)
  3. Rial Oman (1 rial Oman bernilai 2,60 dolar AS)
  4. Dinar Yordania (1 dinar Yordania bernilai 1,41 dolar AS)
  5. Pound Inggris (1 pound Inggris bernilai 1,27 dolar AS)
  6. Pound Gibraltar (1 pound Gobraltar bernilai 1,27 dolar AS)
  7. Dolar Kepulauan Cayman (1 dolar  Kepulauan Cayman bernilai 1,2 dolar AS)
  8. Franc Swiss (1 franc Swiss bernilai 1,13 dolar AS) 
  9. Euro (1 euro bernilai 1,08 dolar AS)
  10. Dolar AS

Baca Juga: Deretan Taipan Paling Cuan dan Boncos Sepanjang 2023, Ada dari RI

2. Dinar Kuwait

10 Mata Uang Terkuat di Dunia, Ternyata Dolar AS Posisi 10Dinar kuwait

Satu dinar Kuwait bernilai 3,25 dolar AS per 23 Februari 2024, sehingga menjadikannya sebagai mata uang terkuat di dunia. Dengan kata lain, satu dolar AS bernilai 0,31 dinar Kuwait.

Kuwait merupakan negara kaya pengekspor minyak, yang terletak di antara Arab Saudi dan Irak. Kuwait juga merupakan negara dengan salah satu cadangan minyak terbesar di dunia.

Ketahanan dan stabilitas Dinar didukung oleh kebijakan anggaran Kuwait yang bertanggung jawab. Pemerintah Kuwait telah menerapkan kebijakan untuk mendorong pertumbuhan sektor swasta, mendiversifikasi perekonomian, dan mengurangi ketergantungan pada pendapatan minyak.

Kuwait juga memiliki cadangan devisa yang besar, yang memberikan jaring pengaman terhadap guncangan ekonomi dari luar dan menjamin stabilitas nilai tukar dinar.

3. Mata uang paling lemah dan stabil di dunia

10 Mata Uang Terkuat di Dunia, Ternyata Dolar AS Posisi 10Mata uang rial Iran

Meski AS merupakan ekonomi terbesar di dunia, namun mata uangnya tidak sekuat banyak mata uang lainnya, seperti euro, pound, rial Oman, dinar Kuwait dan Bahrain, serta rial Oman.

Sementara mata uang paling lemah di dunia adalah rial Iran, di mana satu Rial Iran bernilai 0,000024 dolar AS. Lemahnya mata uang Iran disebabkan kurangnya investasi asing setelah Revolusi Iran serta peristiwa-yang terjadi di negara tersebu, seperti perang Iran-Irak, program nuklir Iran, dan kerusuhan politik.

Adapun mata uang paling stabil di dunia, salah satunya adalah franc Swiss. Itu karena produk domestik bruto (PDB) Swiss yang kuat, sistem politik yang stabil, dan industri perbankan yang canggih.

Mata uang dikatakan stabil ketika nilai mata uang berubah seiring waktu, namun memiliki tingkat daya beli yang konstan.

Baca Juga: Keluarga Ini Lebih Tajir dari Elon Musk, Kekayaannya Tembus Rp4.178 T

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya