AI Beri Evolusi pada Model Bisnis di Indonesia, Untung atau Buntung?

Adopsi AI untuk bisnis membuat biaya pengeluaran membengkak

Jakarta, IDN Times – Berdasarkan hasil survei dari Leadership in the Age of AI, mengungkapkan bahwa AI dianggap sebagai pendorong utama evolusi bisnis dan model organisasi. Namun,  bisnis harus memahami dimensi teknis AI dan dapat mengatasi risiko dalam mengintegrasikan AI secara bertanggung jawab dan efektif.

Menurut studi yang dilakukan oleh Kearney, AI diproyeksikan memberikan keuntungan ekonomi yang besar untuk wilayah ASEAN. Diharapkan pada 2023. AI dapat memberikan kontribusi senilai 1 triliun dolar Amerika Serikat (AS) pada PDB ASEAN, dengan estimasi Indonesia   akan berkontribusi sekitar 40 persen senilai 366 miliar dolar AS.

"Integrasi yang bertanggung jawab terhadap AI memerlukan pemahaman teknis yang mendalam dan mitigasi risiko yang efektif, kita tidak boleh mengabaikan potensi risiko yang terkait dengan penggunaan AI.

"Penting bagi organisasi untuk mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang implikasi AI dan menyesuaikan strategi mereka secara sesuai," jelas President Director and Partner Kearney Indonesia Shirley Santoso.

Baca Juga: Menlu Retno: AI Seharusnya Meningkatkan Demokrasi

1. Ada 4 risiko yang harus diprioritaskan para pemimpin

AI Beri Evolusi pada Model Bisnis di Indonesia, Untung atau Buntung?Ilustrasi Resiko. Pixabay/WOKANDAPIX

1.     Bias data

Kualitas hasil dari model AI sesuai dengan data yang dilatih.  Sehingga  jika data latihan tidak mencerminkan keberagaman dunia nyata secara seimbang, AI dapat menghasilkan hasil yang bias.

2.       Halusinasi data

Model AI generatif sangat akurat tetapi  AI dapat tetap 100 persen yakin bahkan saat AI  salah. Sehingga peran keterlibatan manusia  menjadi penting untuk terus memverifikasi hasil model.

3.      Biaya yang membengkak

Dengan banyaknya data yang disimpan dalam platform AI dapat menimbulkan biaya yang bengkak karena  biaya pengumpulan, penyimpanan, dan pemrosesan juga meningkat.

4.     Ketergantungan dan reliabilitas

Ketergantungan bisnis menggunakan AI akan membuat kekhawatiran bahkan dapat menimbulkan kendala.

2. Indonesia merilis panduan pertimbangan etis penggunaan AI

AI Beri Evolusi pada Model Bisnis di Indonesia, Untung atau Buntung?Dok Visi Indonesia Digital

Menurutnya, potensi besar AI memang tidak perlu diragukan dalam dunia bisnis. Indonesia mengeluarkan rilis berupa pedoman yang menjabarkan pertimbangan etis penggunaan AI.

Pedoman itu termasuk untuk menciptakan lingkungan yang mendukung adopsi serta inovasi yang bertanggung jawab.

Pada 2023, Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia dan Strategi Ekonomi Digital 2030 merilis blueprint Digital Vision 2045. Blueprint Digital Vision 2045 berisikan peran kunci AI untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: Teknologi AI Bidang Perdagangan Harus Dibarengi dengan Regulasi 

3. Ada 5 faktor yang harus diprioritaskan

AI Beri Evolusi pada Model Bisnis di Indonesia, Untung atau Buntung?pexels.com/Lex Photography

1.    Bisnis harus mendefinisikan dengan jelas business case untuk integrasi AI. 

2.    Bisnis harus memastikan kualitas dan kendala data menjadi yang utama. 

3.    Bisnis menggabungkan langkah-langkah keamanan yang kuat untuk melindungi data sensitif dan membuat pedoman dan kebijakan etika. 

4.    Bisnis harus menetapkan desain arsitektur yang bijaksana tujuannya untuk integrasi yang lancar dan dapat diskalakan.

5.    Mendorong adopsi AI yang berkelanjutan termasuk perubahan budaya di dalam organisasi.

Baca Juga: 5 Tantangan Pemakaian AI di Industri Jasa Keuangan dan Manufaktur

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya