Pangkas Biaya, Google PHK Ratusan Karyawan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Google melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) ratusan karyawan, mulai dari voice assistant, perangkat keras, teknik, dan posisi lainnya. Pemberhentian karyawan oleh Google dilakukan untuk memangkas biaya operasional.
Juru bicara dari Google tidak memberikan angka secara terperinci untuk jumlah karyawan yang terdampak dari PHK ini. Pada Januari 2023, induk usaha Google, Alphabet telah mengumumkan rencana untuk melakukan PHK sebanyak 12 ribu karyawan.
Pada September 2023, Alphabet memilik sebanyak 182.381 karyawan secara global.
Baca Juga: 10 Negara Paling Banyak Dicari di Google 2023, Ada Indonesia?
1. Tim yang terdampak PHK
Pada 10 Januari 2024, Google mengonfirmasi pihaknya memberhentikan ratusan karyawan di unit Voice Assistant. Hal yang sama juga dilakukan pada tim perangkat keras yang bertanggung jawab atas Pixel, Nest dan Fitbit.
Mayoritas dari mereka bagian dari tim augmented reality (AR). Ratusan karyawan di tim teknik juga terdampak.
Salah satu pendiri Fitbit James Park dan Eric Friedman juga meninggalkan perusahaan. Google pada 2021 telah membeli perusahaan pelacakan kesehatan dan kebugaran Fitbit senilai 2,1 miliar dolar AS.
Google juga telah mengeluarkan versi terbaru dari Pixel Watch. Versi terbaru dari Pixel Watch tersebut bersaing dengan Apple Watch. Selain Apple Watch, beberapa perangkat Fitbit lainnya juga bersaing dengan Pixel Watch.
Editor’s picks
Baca Juga: Lazada PHK Karyawan se-Asia Tenggara, Indonesia Termasuk?
2. Alasan Google melakukan PHK
Juru bicara Google mengatakan, sepanjang paruh kedua 2023, sejumlah tim Google melakukan perubahan untuk menjadi lebih efisien dan bekerja lebih baik, serta menyelaraskan sumber daya dengan prioritas produk terbesar perusahaan.
"Beberapa tim terus melakukan perubahan organisasi semacam ini, yang mencakup beberapa peran yang dihilangkan secara global," kata juru bicara Google, dikutip dari Reuters, Jumat (12/1/2024).
Pada 2023, Google mengumumkan sebuah rencana untuk menambahkan kemampuan AI generatif ke asisten virtualnya. Google berencana akan menggunakan AI untuk menjadi asisten untuk merencanakan perjalanan. Selain untuk merencanakan perjalanan, AI dapat membantu Google untuk membantu membalas email.
AI juga dapat digunakan oleh Google untuk membuat berbagai pertanyaan lanjutan. Pada 2023, Google ingin membuat para karyawannya lebih efisien dan bekerja lebih baik. Reorganisasi ini juga terjadi pada tim Microsoft.
3. Ingin susul keberhasilan Chat GPT Open AI
Juru Google pada keterangannya mengatakan ingin menyusul keberhasilan yang dibuat oleh Chat GPT. Chat GPT populer belakangan ini karena kecerdasan yang dapat membantu pekerjaan manusia, mulai dari pekerjaan, tips untuk melakukan sesuatu dan mengobrol. Chat GPT dapat melakukan hal-hal tersebut.
Google sebagai mesin pencarian terdahulu yang dikenal. Namun, perkembangan zaman membuat Chat GPT seakan mengambil perhatian masyarakat. Google melihat Chat GPT sebagai saingan yang harus disusul keberhasilannya.