Penjualan Lesu, Ericsson Bakal PHK 1.200 Karyawan
Intinya Sih...
- Ericsson memutuskan PHK terhadap 1.200 karyawan di Swedia untuk efisiensi pengurangan biaya.
- Lebih dari 50 ribu karyawan telah diberhentikan dari lebih dari 200 perusahaan teknologi sejak awal tahun.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Ericsson mengumumkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 1.200 karyawannya di Swedia. Hal ini sebagai salah satu langkah efisiensi yang dilakukan perusahaan imbas menurunnya penjualan.
"Inisiatif penghematan biaya mencakup berbagai bidang seperti pengurangan konsultan, perampingan proses, dan pengurangan fasilitas," tulis perusahaan, dikutip dari CNBC International, Rabu (27/3/2024).
Ericsson pada tahun lalu telah memberhentikan 8.500 karyawan atau sekitar 8 persen dari tenaga kerjanya untuk memangkas biaya.
Baca Juga: Badai PHK Makin Kencang, Unilever Pangkas 7.500 Karyawan
1. Total karyawan Ericsson
Ericsson memiliki total 99.950 karyawan, meliputi 10.744 karyawan di Amerika Utara pada akhir 2023. Ini menurut data dari pengajuan Komisi Sekuritas dan Bursa AS.
"Kami telah memulai informasi dan negosiasi dengan serikat pekerja dan kami tidak akan mendahului hasilnya," tulis juru bicara Ericsson.
Editor’s picks
Baca Juga: ShopBack PHK 24 Persen Karyawan demi Pertumbuhan Berkelanjutan
2. Perusahaan teknologi PHK 50 ribu karyawan
Pengumuman PHK datang dari perusahaan di seluruh industri teknologi yang terus memangkas pekerja mereka dalam jumlah besar.
Menurut Layoffs.fyi, lebih dari 50 ribu karyawan telah diberhentikan dari lebih 200 perusahaan teknologi sejak awal tahun. Pada 2023, lebih dari 260 ribu karyawan diberhentikan oleh hampir 1.200 perusahaan teknologi.
3. Perusahaan teknologi yang melakukan PHK karyawan
Perusahaan raksasa industri teknologi seperti Abjad, Amazon, Meta dan Microsoft juga telah berkontribusi untuk menoreh sejarah PHK tahun ini.
Selain itu, Cisco, DocuSign, Snap, dan Zoom. Tujuan PHK untuk meningkatkan keuntungan melalui pengeluaran terfokus dan efisiensi yang didorong oleh kecerdasan buatan (AI).