Survei BI Ungkap Harga Properti Hunian Turun di Akhir 2023

Penjualan properti residensial di pasar primer tumbuh

Jakarta, IDN Times – Harga properti residensial di pasar primer meningkat secara tahunan. Hal itu diungkap dalam Survei Harga Properti Residensial (SHPR) kuartal IV-2023 yang dikeluarkan Bank Indonesia.  

Peningkatan tersebut tecermin dari Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) kuartal IV-2023 yang secara tahunan tumbuh 1,74 persen (year-on-year/yoy). Namun, pertumbuhan itu lebih rendah dibandingkan pertumbuhan triwulan III 2023 yang sebesar 1,96 persen (yoy).

"Secara spasial, dari 18 kota yang diamati, sepuluh kota mengalami peningkatan IHPR, sementara delapan lainnya mengalami perlambatan," kata Asisten Gubernur BI, Erwin Haryono, Senin (19/2/2024).

Baca Juga: 3 Keuntungan Bisnis Properti, Siap Jajal?

1. Kenaikan harga rumah berdasarkan tipe

Survei BI Ungkap Harga Properti Hunian Turun di Akhir 2023Dok.Kementerian PUPR

Peningkatan IHPR terutama disebabkan oleh kenaikan harga properti tipe kecil sebesar 2,15 persen (yoy), melanjutkan kenaikan pada kuartal III-2023 yang sebesar 2,11 persen (yoy). Lalu, harga rumah tipe menengah pada kuartal IV-2023 naik 1,87 (yoy). Harga rumah tipe besar  juga naik 1,58 persen (yoy) pada kuartal IV-2023

Kenaikan harga rumah pada kuartal IV-2023, terutama terjadi di Kota Pontianak (3,57 persen yoy), Banjarmasin (0,7 persen  yoy), dan Manado (0,32 persen yoy). Sementara perlambatan terutama terjadi di Kota Balikpapan (0,78 persen yoy), Yogyakarta (0,77 persen yoy), dan Bandung (0,73 persen yoy).

Secara kuartalan, harga properti residensial primer pada kuartal IV-2023 juga naik 0,25 persen. Hal tersebut disebabkan oleh kenaikan harga rumah  tipe kecil sebesar 0,36 persen, rumah tipe menengah sebesar 0,17 persen, dan tipe besar 0,25 persen.

Secara spasial, peningkatan IHPR Primer terjadi di Kota Pontianak (0,71 persen qtq), dan  Padang (0,39 persen qtq).

 

Baca Juga: Metaphor Buka Dua Desain Studio Khusus untuk Komersial dan Residensial

2. Pertumbuhan penjualan properti residensial

Survei BI Ungkap Harga Properti Hunian Turun di Akhir 2023IDN Times/Aditya Pratama

Survei juga mengungkap pertumbuhan penjualan properti residensial di pasar primer secara kuartalan turun pada akhir 2023. Berdasarkan laporan BI, pertumbuhan penjualan rumah pada kuartal IV-2023 sebesar 2,12 persen. Angka tersebut turun 4,62 persen dibandingkan pertumbuhan penjualan rumah pada kuartal III-2023 yang sebesar 6,74 persen.

Namun, secara tahunan atau dibandingkan penjualan pada 2022, ada kenaikan sebesar 3,37 persen (year-on-year/yoy). Angka tersebut naik dibandingkan pertumbuhan penjualan properti residensial pada kuartal III-2023 yang menunjukkan kontraksi sebesar 6,59 persen (yoy). 

“Pertumbuhan penjualan sebesar 3,27 persen (yoy) pada periode tersebut, membaik dari triwulan sebelumnya yang mengalami kontraksi sebesar 6,59 persen (yoy),” kata

Lebih rinci, pada kuartal IV-2023, pertumbuhan penjualan rumah tipe kecil mencapai 3,81 persen secara kuartalan atau quarter-to-quarter (qtq), secara tahunan atau (yoy) turun 1,6 persen.

Sementara pertumbuhan penjualan rumah tipe menengah turun 0,62 persen pada kuartal IV-2023 secara qtq, akan tetapi tumbuh 6,29 persen secara yoy.

Adapun pertumbuhan penjualan rumah tipe besar pada kuartal IV-2023 naik 1,22 persen secara qtq, dan naik 19,93 persen secara yoy.

Baca Juga: Sebelum Ajukan KPR, Pahami Dulu Informasi Ini

3. Mayoritas konsumen beli rumah pakai KPR

Survei BI Ungkap Harga Properti Hunian Turun di Akhir 2023ilustrasi KPR (Pexels.com)

Pada kuartal IV-2023, skema pembiayaan utama dalam pembelian rumah primer adalah Kredit Pemilikan Rumah (KPR), dengan pangsa sebesar 75,89 persen dari total pembiayaan, diikuti oleh pembayaran tunai bertahap (17,24 persen) dan tunai (6,73 persen).

Pada kuartal IV-2023 total nilai kredit KPR dan KPA tumbuh 2,63 persen (qtq), dan tumbuh  12,17 persen (yoy). Kemudian, dari sisi pencairan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) total pencairan FLPP pada kuartal IV-2023 sebesar Rp7,41 triliun, atau turun 7,76 persen (yoy).

Baca Juga: Galbay Pinjol Bisa KPR? Ini Jawabannya!

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya